Museumsinsel Jerman Jadi Sasaran Vandalisme: Puluhan Karya Seni dan Artefak Rusak

22 Oktober 2020, 16:06 WIB
Musemusinsel, Berlin, Jerman. /AP/Markus Schreiber

Rembang Bicara - Museumsinsel (Museum Island), Berlin, Jerman, menjadi sasaran vandalisme oleh kelompok misterius. 

Dilaporkan sekitar 70 karya seni dan artefak dirusak dengan menggunakan semprotan cat berminyak. 

Aksi vandalisme ini tentunya amat sangat disayangkan. Pasalnya, museum yang berada di atas sungai Spree ini juga menyimpan koleksi dari museum-museum tersohor dunia, seperti Museum Pergamon, Museum Neues, dan Galeri Nasional Alte.

Dilansir dari Deutsche Welle, vandalisme ini sebenarnya sudah lewat dari tiga minggu. Yakni pada 3 Oktober 2020, bertepatan dengan hari libur nasioanl memperingati reunifikasi Jerman Timur dan Barat pada 1990.

Baca Juga: Es Ganja Viral: Satu-Satunya Penjual Ganja yang Tidak Digrebek Polisi

Tanggal tersebut juga merupakan hari pertama museum, galeri seni, dan pusat kebudayaan mencabut lockdown destinasi wisata yang ada, sejak ditutup awal Maret 2020, akibat merebaknya pandemi Covid-19.

Namun pihak museum merahasiakannya dan baru saja mengumumkannya ke hadapan publik.

Monika Grütters selaku Menteri Negara Kebudayaan Jerman menyebut bahwa aksi ini merupakan bentuk resistensi terhadap demokrasi dan mengancam warisan budaya. 

"Aksi vandal adalah salah satu bentuk serangan dan perdebatan, itu juga melawan prinsip-prinsip demokrasi kita sendiri," terangnya. 

Di antara puluhan karya seni yang menjadi sasaran aksi vandal adalah lukisan abad ke-19, sarkofagus Mesir kuno hingga patung batu. 

Baca Juga: Nggak Ada Obat! NOAH Raih Tujuh Nominasi AMI Awards 2020 Sekaligus

Ini bukanlah insiden yang kali pertama dialami Museumsinsel. Sebab pada 2017 lalu, salah satu koleksi musem, yaitu koin emas seberat 200 pound atau senilai  U$ 4,38 juta sempat dicuri. 

Yang mana kemduian tiga pelakunya berhasil dibekuk oleh kepolisian. Berbeda dengan pelaku vandalisme tahun ini yang jejaknya masih belum terlacak.***

Editor: Aly Reza

Sumber: Deutsche Welle

Tags

Terkini

Terpopuler