Turki Ambil Tindakan Hukum dan Diplomatik atas Karikatur Erdogan oleh Charlie Hebdo

29 Oktober 2020, 16:52 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada 28 Oktober 2020 mengutuk karikatur sampul Charlie Hebdo /Pixibay/geralt

Rembang Bicara - Presiden Prancis Emmanuel Macron tengah menjadi sorotan dunia, terutama dari negara-negara mayoritas Muslim, lantaran dianggap telah menyinggung agama Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Macron mengeluarkan pernyataan anti-Islam di Prancis yang memicu protes di negara-negara Muslim, terutama Turki.

Melansir dari FRANCE24, Turki pada Rabu berjanji untuk mengambil tindakan hukum dan diplomatik atas kartun Charlie Hebdo yang mengejek Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menandai eskalasi terbaru dalam perselisihan yang memburuk dengan Prancis.

Baca Juga: Komeng Ungkap Alasan Kenapa Hidup di Era Orde Baru Lebih Enak Dibanding Hari ini

"Kami meyakinkan orang-orang kami bahwa tindakan hukum dan diplomatik yang diperlukan akan diambil terhadap kartun ini," kata kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu pagi.

Berawal dari komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap pemenggalan kepala seorang guru, Samuel Paty  yang pernah mempertontonkan kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad di salah satu kelasnya tentang kebebasan berekspresi.

"Kami mengutuk keras publikasi tentang Presiden kami di majalah Prancis yang tidak menghormati kepercayaan, kesucian, dan nilai apa pun," tulis juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin di Twitter.

Baca Juga: Tunjukkan Kemarahan atas Pernyataan Macron, Arie Untung Buang Tas Seharga Puluhan Juta

Majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, menerbitkan edisi terbaru dengan cover atau halaman depan menampilkan kartun yang menggambarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berperilaku cabul.

"Mereka hanya menunjukkan vulgar dan amoralitas mereka sendiri. Serangan terhadap hak pribadi bukanlah humor dan kebebasan berekspresi," katanya.

Karikatur atau kartun tersebut menunjukkan Erdogan dengan kaus dan celana dalam, minum sekaleng bir dan mengangkat rok seorang wanita yang mengenakan jilbab untuk memperlihatkan pantat telanjangnya.

Baca Juga: Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW 2020 Lengkap, Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Karikatur halaman depan Charlie Hebdo edisi Rabu telah dirilis online pada Selasa malam.

"Saya mengutuk publikasi tidak bermoral kain Prancis yang tidak dapat diperbaiki ini tentang presiden kami," tulis Wakil Presiden Turki Fuat Oktay di Twitter. "Saya menyerukan kepada komunitas internasional yang bermoral dan teliti untuk berbicara menentang aib ini."

Erdogan telah memimpin seruan untuk memboikot produk Prancis. Prancis, pada gilirannya, telah meminta sekutu Uni Eropa-nya untuk mengambil tindakan terhadap Turki setelah seruan boikot.***

 

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: France24

Tags

Terkini

Terpopuler