Jaringan Teroris Dibalik Kematian Seorang Guru di Prancis, Presiden : Ini adalah Pertempuran Kami

- 17 Oktober 2020, 19:19 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah, berdasi).
Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah, berdasi). /Instagram @emmanuelmacron/

Marcon juga mengajak kepada seluruh rakyat untuk bersama-sama menyatakan perang melawan terorisme.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut UU Omnibus Law Punya Tujuan Mulia

“Ini adalah pertempuran kami dan ini eksistensial. Mereka [teroris] tidak akan berhasil ... Mereka tidak akan memecah belah kita," lanjutnya.

Sebelum kejadian ini, Prancis juga pernah mengalami tragedi penyerangan yang dilakukan oleh para anggota jaringan teroris.

Pada Januari 2015, teroris Islam Saïd dan Chérif Kouachi menembak mati 12 orang di dalam dan sekitar kantor Charlie Hebdo.

Keesokan harinya, pria bersenjata Amédy Coulibaly menembak mati seorang polisi wanita dan membunuh empat orang Yahudi di supermarket kosher Hyper Cacher. Kouachi bersaudara dan Coulibaly tewas dalam baku tembak terpisah dengan polisi.***

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: The Guardian


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x