Rembang Bicara - Presiden Prancis Emmanuel Macron tengah menjadi sorotan dunia, terutama dari negara-negara mayoritas Muslim, lantaran dianggap telah menyinggung agama Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Macron mengeluarkan pernyataan anti-Islam di Prancis yang memicu protes di negara-negara Muslim, terutama Turki.
Melansir dari FRANCE24, Turki pada Rabu berjanji untuk mengambil tindakan hukum dan diplomatik atas kartun Charlie Hebdo yang mengejek Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menandai eskalasi terbaru dalam perselisihan yang memburuk dengan Prancis.
Baca Juga: Komeng Ungkap Alasan Kenapa Hidup di Era Orde Baru Lebih Enak Dibanding Hari ini
"Kami meyakinkan orang-orang kami bahwa tindakan hukum dan diplomatik yang diperlukan akan diambil terhadap kartun ini," kata kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu pagi.
Berawal dari komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap pemenggalan kepala seorang guru, Samuel Paty yang pernah mempertontonkan kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad di salah satu kelasnya tentang kebebasan berekspresi.
"Kami mengutuk keras publikasi tentang Presiden kami di majalah Prancis yang tidak menghormati kepercayaan, kesucian, dan nilai apa pun," tulis juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin di Twitter.
Baca Juga: Tunjukkan Kemarahan atas Pernyataan Macron, Arie Untung Buang Tas Seharga Puluhan Juta
Majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, menerbitkan edisi terbaru dengan cover atau halaman depan menampilkan kartun yang menggambarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berperilaku cabul.