11 November Diperingati sebagai Hari Jomblo ‘Single Day’, Begini Sejarahnya

- 11 November 2020, 08:25 WIB
Ilustrasi, Jomblo Wajib Baca
Ilustrasi, Jomblo Wajib Baca /PEXELS/pixabay/.*/PEXELS/pixabay

Rembang Bicara – Pada 11 November, sebagian masyarakat dunia memperingati Hari Jomblo atau dalam bahasa Inggris ditulis Single Day.

Sebenarnya hari itu merupakan hari libur belanja yang diadakan setiap tahun pada 11 November. Ini pertama kali dimulai di China sebagai perayaan masa lajang yang masih bisa bebas ke sana dan ke mari.

Baca Juga: Pori-pori Wajahmu Besar?Ini Rekomendasi Produk Serum Untuk Samarkan Pori-Porimu

Mengutip dari The Spinoff, Hari Jomblo dikatakan dimulai sebagai reaksi terhadap Hari Valentine dan dianggap telah berkembang dari budaya asrama Universitas Nanjing pada tahun 1990-an, ketika empat siswa laki-laki mendiskusikan bagaimana mereka dapat melepaskan diri dari hidup monoton menjadi lajang.

Baca Juga: ‘E-Sport’ Kian Ramai, DPR: Perlu Dilindungi UU

Sejak itu, perayaan tersebut telah menyebar ke masyarakat Tiongkok yang lebih luas dan, berkat internet dan media sosial, juga di seluruh dunia.

Dalam kasus ini, Single Day menemukan kehidupan baru ketika diadopsi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009, mengubah "Double 11" menjadi hari ketika semua orang - tidak hanya orang lajang - dapat memanjakan diri mereka dengan hal-hal baru yang dijajakan.

Baca Juga: Putri Delina dan Teddy Ribut Harta Warisan Rp10 Miliar Lina Jubaedah, Sule: Saya Nggak Ikut-Ikutan!

Namun demikian, sebab seiring perkembangannya, acara pada 11 November yang awalnya dimaksudkan untuk para jomblo bereksplorasi justru melahirkan agenda baru yang sama sekali berbeda dengan term yang berkebalikan dengan nama hari itu, yakni ‘berhenti melajang’.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x