Sejarah Lahirnya Tradisi Halal Bi Halal, Tradisi Unik yang Ada Hanya di Indonesia

- 7 Mei 2022, 18:25 WIB
Ilustrasi contoh teks sambutan halal bi halal lebaran idul fitri.
Ilustrasi contoh teks sambutan halal bi halal lebaran idul fitri. /Pixabay/Mohammed Hassan

Rembang Bicara Berikut adalah sejarah lahirnya tradisi halal bi halal, yang mana hal tersebut merupakan tradisi unik yang hanya ada di Indonesia.

Melihat namanya yang ke arab-araban, Halal Bi Halal rupanya bukan merupakan tradisi yang muncul dan lahir di negeri Arab.

Namun justru merupakan tradisi asli Indonesia yang mana tidak akan Anda temui di negara lain.

Karena Halal Bi Halal rupanya cerita yang menarik, Halal Bi Halal rupanya muncul dari dunia perpolitikan Indonesia dan dunia pesantren.

Baca Juga: Mau Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawal? Tunggu Dulu, Inilah Hukumnya

Yang mana sejarah tersebut bisa Anda baca sampai tuntas sebagai berikut:

Di era revolusi pada tahun 1948 tepatnya di pertengahan bulan Ramadhan, Bung Karno memanggil KH Abdul Wahab Chasbullah (1888-1971) ke Istana Negara untuk dimintai pendapat dan sarannya dengan harapan dapat mengatasi situasi politik Indonesia yang tidak sehat kala itu.

Kemudian Kiai Wahab Chasbullah memberi saran kepada Bung Karno untuk menyelenggarakan silaturahim. Sebab sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri, di mana seluruh umat Islam disunahkan bersilaturahim. Lalu Bung Karno menjawab, "silaturahim kan biasa, saya ingin istilah yang lain".

Baca Juga: Prediksi Love Story The Series Episode 676, Sabtu 07 Mei 2022, Vanessa Dibawa Pergi Kemana?

"Itu gampang,” kata Kiai Wahab. "Begini, para elit politik tidak mau bersatu, itu karena mereka saling menyalahkan. Saling menyalahkan itu kan dosa. Dosa itu haram. Supaya mereka tidak punya dosa (haram), maka harus dihalalkan. Mereka harus duduk dalam satu meja untuk saling memaafkan, saling menghalalkan. Sehingga silaturahim nanti kita pakai istilah halal bihalal,” jelas Kiai Wahab Chasbullah seperti riwayat yang diceritakan KH Masdar Farid Mas’udi

Halaman:

Editor: Ahmad Choirul Furqon

Sumber: NU Online


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x