Network
Rembang Bicara - Hampir 400 tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) skema government to government (G to G) diberangkatkan ke Korea Selatan pada Senin 30 Januari 2023.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ikut mendampingi Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) dalam pelepasan PMI ke Korea Selatan.
Menurut PMII, pengiriman dengan skema G to G merupakan skema paling aman dan mendukung penuh langkah taktis BP2MI.
"Kami sangat mensupport langkah taktis dari pemerintah melalui BP2MI ini. Pengiriman sebagai stakeholder sangat mendukung penuh skema G to G yang diinisiasi oleh BP2MI," Jelas Fitrah Juniarti, Bendahara Bidang Hubungan Luar Negeri dan Jaringan Internasional tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa Korea sebagai negara di Asia Timur yang memiliki aturan hukum jelas dalam perlindungan bagi pekerja migran.
Baca Juga: Hukum Jimak antara Suami dan Istri di Bulan Rajab, Ternyata Ini Menurut Penjelasan Ulama Salaf
"Kami juga sangat sepakat dengan Kepala Badan BP2MI yang memfokuskan pengiriman PMI salah satunya satunya di Korea Selatan. Negara ini merupakan negara aman untuk tenaga kerja dari Indonesia. Payung hukum untuk migran sangat bagus," Imbuh perempuan kelahiran Makassar tersebut.
Selain itu, Ketua Bidang Ketenagakerjaan PB PMII, Hamdi Umanailo yang turut hadir pada kegiatan tersebut juga menjelaskan bahwa saya yakin Skema G to G ini juga dapat memberikan perlindungan yang lebih pasti kepada Pekerja Migran Indonesia.
"Kami yakin pengiriman melalui skema G to G ini akan dapat memberikan jaminan perlindungan yang lebih pasti kepada para PMI. Kita semua tahu bahwa banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh PMI kita saat bekerja di luar negri , Ketika skema yang terbuat adalah antar pemerintah, maka tentu jaminan hukum, jaminan sosial pasti telah diperhatikan secara matang," tandas Hamdi selaku Ketua Bidang Ketenagakerjaan.
