Jawa Tengah Dinilai Kemenko Marvest Layak Menjadi Tempat Investasi Baterai Litium

- 19 Oktober 2020, 23:44 WIB
Ilustrasi: Mahasiswa menunjukkan hasil daur ulang lithium
Ilustrasi: Mahasiswa menunjukkan hasil daur ulang lithium /Andreas Fitri Atmoko

Rembang Bicara - Jawa Tengah (Jateng) dinyatakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mempunyai potensi menjadi lokasi investasi baterai litium.

Kesaksian tersebut diucapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Arus Investasi ke Jawa Tengah yang Selaras dengan Upaya Peningkatan EoDB Indonesia, di Semarang pada hari Senin kemarin.

“Saya melihat peluang yang sangat baik untuk dimanfaatkan. Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk investasi baterai litium. Di aspek investasi, saya melihat ini untuk bisa menjadi salah satu kawasan industri strategis untuk kawasan industri farmasi dan obat-obatan,” ungkap Seto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Seto menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak berupa menurunkan tingkat investasi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi kuartal II 2020 turun 8,9 persen dibandingkan kuartal I 2020.

Padahal, investasi merupakan instrumen penting dalam memulihkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) serta mendorong pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia.

Di lain sisi, Ferry Akbar Pasaribu, Asisten Deputi (Asdep) Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi mengungkapkan saat ini Indonesia masih menduduki posisi ke 73 dari 190 negara dalam Ease of Doing Business (EoDB) 2020.

“Permasalahan utama investasi kita ialah regulasi dan birokrasi yang rumit. Indonesia baru urutan 73. Bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara kita masih di bawah. Ke depannya, perlu diberikan stimulus fiskal disertai dengan optimalisasi penggunaan Online Single System (OSS) dan mendorong pengalihan sebagian besar wewenang perizinan dari K/L kepada BKPM. Kita juga perlu memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” ungkap Ferry.

Sedangkan Haryo Yudho, Direktur Deregulasi BKPM mengungkapkan realisasi investasi semester I 2020 mencapai Rp402,6 triliun atau 49,3 persen dari target realisasi investasi 2020 sebesar Rp817,2 triliun.

Sesuai dengan wilayah, Jawa Tengah menempati posisi ke empat yang berarti masih berpotensi untuk dikembangkan.

Halaman:

Editor: Achmad Choirul Furqon

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x