'Prihatin, Berdoa, Bergembira' Kolaborasi Pentas Seni Komunitas Lima Gunung dengan Para Santri

- 25 Oktober 2020, 20:33 WIB
Seniman petani Komunitas Lima Gunung berkolaborasi dengan para santri pentas seni pada acara Muludan Tegalrejo di kompleks Pondok Pesantren Syubbanul Waton Secang, Kabupaten Magelang
Seniman petani Komunitas Lima Gunung berkolaborasi dengan para santri pentas seni pada acara Muludan Tegalrejo di kompleks Pondok Pesantren Syubbanul Waton Secang, Kabupaten Magelang /Anis Efizudin/ANTARA

Rembang Bicara - Sejumlah seniman petani Komunitas Lima Gunung berkolaborasi dengan para santri pentas seni pada acara Muludan Tegalrejo di kompleks Pondok Pesantren Syubbanul Waton Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat.

Komunitas Lima Gunung yang terdiri dari Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, dan Perbukitan Menoreh, menampilkan pertunjukan bertajuk "Prihatin, Berdoa, Bergembira", sedangkan para santri melantunkan shalawatan dengan diiringi musik gamelan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Tegalrejo yang juga Ketua Yayasan Syubbanul Wathon, KH. Muhammad Yusuf Chudlori dan sejumlah tokoh Lima Gunung, antara lain Sutanto Mendut, Ismanto, Begawan Prabu, Handoko, Nabila, dan Supadi.

Baca Juga: IDE Bandung: Harapan Baru Masa Depan Indonesia

KH. Muhammad Yusuf Chudlori mengatakan kegiatan ini untuk memperingati Maulid Nabi dan juga Hari Santri Nasional 2020.

"Esensi peringatan Maulid Nabi itu bentuk syukur atas dilahirkannya rahmat, penyayang umat seluruh alam dan umat Muhammad itu beraneka ragam, maka bentuk rasa syukur itu sesuai dengan ekspresi masing-masing, maka kami memberikan ruang untuk kebersamaan antara para santri dan Komunitas Lima Gunung," ucap KH. Muhammad Yusuf Chudlori melansir dari ANTARA .

Beliau menuturkan pesantren memperingati Maulid Nabi dengan cara shalawatan, teman-teman Lima Gunung juga punya cara memperingati Maulid Nabi dan semua ketemu dalam konsep rahmatan lil alamin.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW Harapan Seluruh Umat Islam di Indonesia

"Sekaligus hal ini menjadi doa keprihatinan tetapi tidak meninggalkan kegembiraan karena kebahagiaan ini obat tersendiri, menambah imun dan menambah kekuatan bangsa Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19 selain berdoa, kita tidak lupa untuk selalu berbahagia," imbuh KH. Muhammad Yusuf Chudlori.

Ia menyampaikan kegiatan ini dilakukan di pondok pesantren sehingga bisa menjadi pelajaran untuk untuk para santri.

Karena peringatan Hari Santri ini sekaligus menjadi momentum tanggung jawab bagi pesantren di seluruh Indonesia agar santri-santri ini siap menghadapi situasi apa pun.

Baca Juga: Walau Tak Punya Rekening BRI Anda Tetap Bisa Dapat Banpres Rp2,4 Juta

Para santri juga menjadi solusi bagi bangsa Indonesia sebagaimana dulu momentum 22 Oktober ketika Indonesia menghadapi kebuntuan-kebuntuan melawan penjajah Belanda maka Kiai Hasyim Ashari memberikan solusi yakni resolusi jihad.

"Solusi sumbangan terbesar dari pesantren untuk mempertahankan kemerdekan, maka harapan kita saat ini pesantren pun juga bisa menjadi solusi, terutama dalam masalah pendidikan," katanya.

Beliau mengatakan saat ini terjadi stagnasi pendidikan bahkan dikhawatirkan akan terjadi "lost generation".

Baca Juga: Jangan Lewatkan.. Link Live Streaming WIB Tokopedia TV Show Bersama NCT U dan NCT 127 Malam Ini

Di saat stagnasi pendidikan nasional, katanya pesantren alhamdulillah tetap jalan dengan protokol kesehatan yang ketat ditambah tawakal rasa berserah kepada Allah yang kuat pesantren tetap buka di tengah-tengah pandemi.

"Hal ini patut kita syukuri bersama, bentuk ciri watak pesantren itu adalah mandiri, tidak tergantung kepada siapa pun. Ini menjadi tanggung jawab moral pesantren kepada masyarakat, dalam situasi seberat apa pun pesantren hari ini masih tetap eksis dan buka dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Saya berharap pesantren menjado solusi di tengah-tengah kamandekan pendidikan nasional ini," katanya.

Ketua Komunitas Lima Gunung, Supadi, mengatakan muludan ini acara rutin Gus Yusuf dari pesantren API Tegalrejo yang dilaksanakan di Girirejo Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x