Network
Rambang Bicara - Dalam permainan bulutangkis pasti kita banyak mendengar bahwa pemain dari Indonesia menjadi primadona. Dengan berbagai kemampuan dan teknik mereka mampu memenangkan setiap pertandingan.
Namun ada yang menarik perhatian publik, ia adalah Tai Tzu-ying, pemain bulutangkis asal Taiwan.
Baca Juga: Penjelasan dr. Zaidul Akbar Tentang Bahan Alami Sekitar Kita yang Bikin Flek Hitam Hilang
Tai Tzu-ying memenangkan kejuaraan tunggal putri terbanyak di turnamen super bulu tangkis (super 500 keatas) dalam sejarah.
Selain memenangkan kejuaraan tunggal, Tzu-ying juga mendapatkan rekor poin tertinggi di tunggal putri Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation, BWF).
Ia adalah "juara olahraga" yang menekuni bidang olahraga dan akademis secara bersamaan.
Diketahui bahwa ayah Tai Tzu-ying suka bermain bulu tangkis di waktu senggang, oleh sebab itu lapangan bulu tangkis adalah taman hiburan bagi Tai Tzu-ying dan adiknya saat mereka masih kecil.
Disebabkan terbiasa melihat sejak kecil, Tai Tzu-ying mulai bermain bulu tangkis sejak kelas tiga SD.
Ia memenangkan juara grup kedua dari Turnamen Bulutangkis Nasional Taiwan saat kelas enam SD.
Baca Juga: Penjelasan Gua Baha Sejarah Panjang dan Dalil Peringatan Hari Raya Anak Yatim 10 Muharram
Tai Tzu-ying mulai mengikuti kompetisi internasional pada usia 15 tahun. Ikut Olimpiade untuk pertama kalinya di usia 18 tahun dan memenangkan juara Turnamen Super pertama kali dalam karirnya.
Dia disebut sebagai "gadis jenius" berkat hasil gemilangnya.
Baca Juga: Inilah Penyebab Suami akan Mendapat Laknat Allah
"Gaya permainan Tai Tzu-ying yang paling mengesankan adalah berbagai gerakan tipuan di lapangan yang sering kali mengecoh lawan mainnya berlari ke arah yang salah, atau langsung terdiam di tempat tanpa mampu menyelamatkan bola," demikian seperti tertuang dalam keterangan tertulis perwakilan Taiwan di Indonesia, TETO, Selasa 25 Mei 2021.
Sebenarnya, awal ketika Tai Tzu-ying mulai mendapat latihan formal bulu tangkis, banyak pelatih yang mencoba membenahi gerakannya yang tidak formal ini, namun Tai Tzu-ying terus berkreasi dengan cara permainannya sendiri.
Baca Juga: Amalan Bagus Dilakukan Pada Waktu Puasa Asyuro
Dia tidak sependapat bahwa setiap pemain harus mengikuti pola yang telah ditetapkan.
Karena hal tersebut ia mendapat julukan sebagai "Ahlinya Tipuan" dan "Pesulap Lapangan".
Karir moncernya tersebut tentu menjadi bekal tersendiri baginya dalam melewati kl setiap kompetisi.
Melihat karir Tzu-ying, bagaimana menurut pendapat kalian? Mungkinkan akan ada Tai Tzu-ying Indonesia?***
