Rembang Bicara - Berikut naskah Khutbah Jumat pada 25 Maret 2022, yang diharapkan bisa menjadi acuan dan referensi bagi khotib yang akan melaksanakan Khutbah Jumat.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan membagikan naskah Khutbah Jumat yang bertemakan 9 Jenis Bertutur Kata Menurut Alquran yang dikutip dan dilansir dari NU Online.
Kanal Khutbah kali ini menghadirkan tema tentang macam-macam tutur kata (qaul) sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an. Para pendengar khutbah Jumat diharapkan memahami tentang kualitas bertutur kata dan pentingnya menjaga lisan. Momentum khutbah Jumat adalah saat penting mengingatkan umat Islam tentang akhlak berbicara, etika bermedia sosial, dan pesan-pesan takwa lainnya.
Baca Juga: Spoiler Sinetron Dewi Rindu, Jumat 25 Maret 2022: Dewi Pingsan Lagi, Rangga Nekat Lakukan Ini
Khutbah I
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَالدِّيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىسَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ الله وَخَيْرِ خَلْقِهِ، وَعَلَى أَلِهِوَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِهِ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَحَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: مَايَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kenapa lidah perlu dijaga oleh gigi yang begitu rapi, rapat, dan kokoh, bahkan dikunci dengan dua bibir? Secara filosofis karena lidah lebih tajam dari mata pedang yang dapat menembus ulu hati yang menyakiti seseorang. Pedang menyayat tubuh masih mudah diharapkan sembuh, tapi jika lidah menyayat hati ke mana obat hendak dicari?
Dalam falsafah Batak ada nasihat dalam bertutur kata, yakni Jolo ni dilat bibir asa nidok hata (jilat dulu bibir[mu] sebelum berbicara). Artinya, berpikirlah dulu lalu bicara; apa isi perkataan, apa dampaknya, apakah akan mendatangkan kebaikan atau keburukan. Karena dalam falsafah Batak yang lain juga mengingatkan: "Hata do uli, hata do jea" yang memiliki arti "perkataan adalah kebajikan dan perkataan adalah malapetaka".
Alfred Korzybski, seorang peletak dasar teori general semantics menyatakan bahwa penyakit jiwa, baik individual maupun sosial, timbul karena penggunaan tutur kata yang tidak benar. Maka dari itu, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pernah mengucapkan suatu doa yang sangat penting. Doa itu diabadikan dalam QS As-Syuara’ ayat 84. Doa tersebut merupakan harapan dan keinginan Nabi Ibrahim agar orang-orang yang hidup setelahnya tetap menghormatinya dengan ungkapan-ungkapan yang baik.