Network
Rembang Bicara –Pertandingan di Tottenham Hotspur Stadium antara seragam putih Spurs dan seragam serba hitam Manchester City menarik untuk diulik.
Adalah Jose Mourinho dan Pep Guardiola yang sudah dari dulu terlibat rivalitas saat di Spanyol. Meski sudah di Inggris, keduanya tetap menjadi dirinya sendiri.
Sepak bola mungkin dalam kondisi penyempurnaan konstan yang selalu berubah-ubah. Tapi keduanya, tidak ada perubahan terlalu banyak.
Baca Juga: Lagi-lagi Menggosok Penalti, MU Sukses Tumbangkan West Brom
Pep dikenal sebagai manajer yang paling suka mengandalkan pemain tengah dan fokus pada striker lawan apabila hendak menghentikan mobilitas lawan, sementara Mourinho pandai mengutak-atik striker agar bisa bermain lebih sebagai tim untuk mendobrak kebuntuan.
Di London utara tadi, Minggu, 22 November 2020, serangan balasan Mourinho dari Spurs mengungkapkan dengan jelas titik lemah di tim City yang merupakan bawaan dari Pep ini.
Gaya kemenangan 2-0 ini menegaskan sosok Mourinho bahwa dia selalu mencari improvisasi permainan meski tengah macet digempur City dengan 22 tembakan.
Ingat, Mourinho telah menyempurnakan gaya menyerang tim ini, menciptakan kombinasi kekuatan yang dirancang sempurna untuk mengambil alih tim.
Melawan City semuanya datang dari area di sekitar lingkaran tengah, landasan untuk dua gol yang dieksekusi dengan brilian.
