Menohok! Pengasuh PP Lirboyo Sindir Simpatisan FPI Pengangguran, Begini Maksudnya

- 14 Desember 2020, 14:13 WIB
KH M Said Ridlwan dalam unggahan Hubbul Wathon Minal Iman
KH M Said Ridlwan dalam unggahan Hubbul Wathon Minal Iman /Twitter/Hubbul Wathon Minal Iman

Rembang Bicara - Sejak kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) pada 10 November 2020 lalu, narasi jihad memang menjadi lebih santer terdengar. 

Mulai dari jihad untuk revolusi akhlak, sampai jihad untuk membela ulama. Dalam hal ini adalah jihad untuk membela HRS.

Beberapa waktu yang lalu bahkan sempat viral video seorang muazin yang mengganti redaksi azan dari yang semula "Hayya ala al-shalat" menjadi "Hayya ala al-jihad", yang disinyalir merupakan seruan untuk berjihad membela HRS yang lagi-lagi harus berurusan dengan hukum.

Baca Juga: Dibayar Mahal untuk Bantu Kasus Hukum Habib Rizieq, Hotman Paris Malah Menolaknya Karena Alasan Ini

Apalagi setelah HRS ditetapkan sebagai tersangka dan harus ditahan di Mapolda Metro Jaya sejak Sabtu, 12 Desember 2020 kemarin atas kasus pelanggaran protokol kesehatan terkait hajatan di Petamburan pada 14 November 2020 sebelumnya.

Ditahannya HRS kemudian memicu banyak reaksi dari para pengikutnya. Bahkan ada video seseorang yang mengancam akan memenggal kepala polisi jika berani memenjarakan HRS.

Atas hal tersebut, pengasuh PP. Lirboyo, KH. M. Said Ridlwan mengatakan bahwa ada mispersepsi perihal jihad. Baginya, jihad setelah merdeka bukanlah perang, melainkan pembangunan.

"Negara kalau sudah merdeka, bukan jihad perang lagi, tapi pembangunan. Negara kalau sudah ada undang-undang bukan lagi revolusi yang digelorakan, tapi ketertiban," ucap KH. M. Said Ridlwan sebagaimana diunggah di laman Twitter Hubbul Wathon Minal Iman.

Baca Juga: Dibayar Mahal untuk Bantu Kasus Hukum Habib Rizieq, Hotman Paris Malah Menolaknya Karena Alasan Ini

Halaman:

Editor: Aly Reza

Sumber: Twitter


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah