Usung Semangat Melestarikan Budaya, Yayasan LKCB Gelar Acara HUT Kota Lasem ke-1139

22 Juni 2021, 18:57 WIB
Ilustrasi Kota Lasem /

Rembang Bicara - Yayasan Lasem Kota Cagar Budaya (LKCB) menggelar sarasehan bertajuk Melestarikan Budaya Kota Lasem.

Sarasehan yang dilaksanakan pada Senin, 21 Juni 2021, tersebut sebagai bentuk peringatan menyambut Hari Jadi Kota Lasem ke-1139.

Bertempat di pelataran Candi Malad Desa Gowak, Lasem, Kabupaten Rembang, acara dimulai dengan pembukaan.

Kemudian disusul menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan-sambutan, pemotongan tumpeng, baca puisi, diskusi, dan doa.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Perintahkan Seluruh Daerah Berstatus Zona Merah untuk Segera Lockdown Mikro

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai aparat-aparat di sekitar desa dan beberapa orang yang terlibat.

Di antaranya Bapak Mahfudz selaku Camat di Lasem, Bapak Suwondo selaku PLT dan penanggung jawab Desa Gowak, serta beberapa perangkat Desa Gowak.

Dalam sambutannya, penanggung jawab acara, Ki Dalang Gondrong Al-Frustasi, menegaskan bahwa gelaran acara ini merupakan bagian dari merawat peninggalan sejarah besar sebuah kota.

"Saya dan semua tim LKCB merancang sebuah acara ini dan memilih Desa Gowak menjadi lokasi penyelenggaraan acara, karena saya berfikir tempat tersebut dilihat dari segi sejarah, itu mempunyai hubungan erat menyangkut soal Kota Lasem," tuturnya.

"Pelestarian berbagai situs yang ada di Kota Lasem haruslah senantiasa dijaga dan dirawat. Lalu, jikalau memang ada potensi lebih maju lagi, dapat diadakan sebuah acara yang menyangkut sejarah Lasem seperti pencarian putri cantik Dewi Indhu, Sekolah sejarah, Sastra yang berbau tentang Lasem. Itu yang saya harapkan dari Lasem," lanjutnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Semprot Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah: Baru Nikah Udah Capek, Jangan Capek Dong!

Sebagai informasi, Candi Malad dulunya merupakan tempat yang dijadikan basis pemerintahan seorang Raja Kota Lasem bernama Duhitendu Dewi atau biasa disebut sebagai Dewi Indu.

Sosok yang bergelar Bhre Lasem tersebut wafat pada tahun 1351. Jasad sang raja lalu dikremasi, kemudian abunya dipendam di dalam Candi Malad itu.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler