Rembang Bicara - 19 Ramadhan 49 H bertepatan dengan 27 Januari 661 M, Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengalami luka parah saat hendak mengimami jamaah Subuh.
Sayyidina Ali yang menjabat sebagai khalifah umat Islam wafat setelah tersabet pedang beracun yang dilakukan oleh Abdurrahman bin Muljam.
Akibat sabetan Abdurrahman bin Muljam yang masih sakit hati setelah peristiwa damai yang dilakukan oleh Sayyidina Ali dengan Muawiyah tersebut, Sayyidina Ali terbaring penuh luka.
Hingga pada 29 Januari, dua hari sejak peristiwa nahas itu, sepupu Rasulullah yang terkenal pemberani dan cerdas tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.
Baca Juga: Ternyata Ada Sosok Ini di Balik Kesuksesan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Kenali Sosoknya Berikut
Berpulangnya Sayyidina Ali ini menjadi tonggak sejarah yang menandai berakhirnya era kepemimpinan Khulafaur Rasyidin.
Sebagaimana diketahui, Khulafaur Rasyidin merupakan empat tokoh pengganti kepemimpinan Nabi Muhammad, yang terdiri dari Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali.
Mengenai keistimewaan Khulafaur Rasyidin, Nabi pernah bersabda: