Network
Rembang Bicara – Selasa, (13/10) warga Desa Mojorembun mengadakan tradisi Barikan untuk menyambut Rebo Wekasan.
Tradisi Barikan diadakan di perempatan jalan masing-masing dukuh. Tradisi ini dilaksanakan sebagai simbol ‘tolak balak’ yang identik dengan hari Rebo Wekasan.
Kepala Desa Mojorembun, Bapak Suyanto menjelaskan bahwa Tradisi Barikan adalah prosesi selamatan untuk berdoa kepada yang Maha Kuasa agar senantiasa diberikan perilndungan.
Acara ini juga digunakan untuk mendoakan sesepuh, para pejuang, dan wali yang telah mendirikan desa.
“Tradisi Barikan diadakan untuk menyambut Rebo Wekasan, dimana setiap tahun ada yang namanya Rebo Wekasan yang identik dengan ‘nibakke balak’ atau datangnya kesialan. Dengan tradisi ini masyarakat berdoa kepada Gusti Allah agar diberikan keselamatan,” Ujar Bapak Suyanto.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Beserta Doa dan Amalan Rebo Wekasan Lengkap Tahun 2020 M atau 1442 H
Tradisi Barikan dilaksanakan sehabis magrib.
Pembacaan doa dimpin oleh Modin setempat dengan membaca Surat Yasin dan doa bersama.
Sebelum memulai memimpin doa, Modin meminta kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk membuka botol minuman.
Di sela-sela pembacaan doa Modin juga menggunakan dupa jenis Yosua untuk melambangkan wewangian. Hal ini mengandung filosofi bahwa Gusti Allah suka dengan kebersihan dan wewangian sama seperti sholat dianjurkan memakai wangi-wangian.
Baca Juga: Jangan Hanya Mengikuti, Ketahui Juga Hukum Shalat Rebo Wekasan Berikut Ini
Namun, segala macam yang dilaksanakan dalam Tradisi Barikan adalah simbol kepasrahan seorang hamba kepada Gusti Allah agar senantiasa diberikan perlindungan.
Acara ini diakhiri dengan meminum air dari botol yangs sudah ditutup botolnya dan membagikan makanan kepada sesama warga.***
