Petani Rembang Sedih, Puluhan Ribu Kartu Tani Tidak Dapat Berfungsi.

- 8 November 2020, 23:35 WIB
Buruh tani menanam padi
Buruh tani menanam padi /Dedhez Anggara/ANTARA FOTO

Rembang Bicara – Rasa bingung dan gelisah kelihatannya sedang menghantui petani Rembang dalam penebusan pupuk. Soalnya, aturan transaksi yang terbaru adalah harus gunakan kartu tani.

Sementara di Kabupaten Rembang ditemukan puluhan ribu kartu mati. Angkanya mencapai 64 persen dari jumlah petani 82.532 orang.

Tim RembangBicara.com mendapatkan informasi bahwa Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang kemarin melakukan penelusuran.

Fakta yang diperoleh adalah alokasi pupuk sebenarnya masih ada. Namun, kendala sebagian besar petani tak bisa melakukan penembusan pupuk lantaran kartu tani yang mereka yang miliki sudah tak berfungsi.

Program kartu tani ini sejak tahun 2017 sudah ada. Harusnya sejak pemakaian atau digunakan kartunya masih aktif. Namun sejak tiga tahun lalu sampai wajib pemakaian 2020 banyak petani yang tidak menggunakan sekitar 64 persen.

“Jumlah petani di Rembang 82.532 orang. Sudah terdistribusi semua. Tetapi yang digunakan 28.544 kartu. Jadi hanya 38 persen yang digunakan sampai Juli 2020,” ungkap Mochamad Setiarta, Kasi Pupuk dan Pestisida dan Alsintan, Jumat kemarin (6/11).

Maka, sejak pemberlakukan kartu tani, koordinasi bank yang ditunjuk untuk segera aktifkan kartu yang mati secara bertahap.

Sesuai SK KPA (kuasa pengguna anggaran) dari Kementerian, per 1 September sudah penebusan memakai transaksi tersebut.

Sehingga pelaporan sesuai dengan transaksi di EDC. Kalau ada kios pupuk lengkap (KPL) dan petani ada transaksi diluar itu, subsidinya tidak dibayar oleh pemerintah. Meski sudah membayar pupuk subsidi dengan HET.

Halaman:

Editor: Achmad Choirul Furqon


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah