Literasi Keuangan Indonesia masih Rendah, Jokowi: Kita punya PR Besar

- 11 November 2020, 17:19 WIB
Presiden Jokowi: literasi keuangan Indonesia masih rendah
Presiden Jokowi: literasi keuangan Indonesia masih rendah /Setkab.go.id

Rembang Bicara - Presiden Jokowi mengingatkan jajaran menterinya bahwa masih ada pekerjaan rumah (PR) besar bagi Indonesia, untuk menaikkan tingkat inklusi dan juga literasi keuangan digital.

Keduanya amat penting untuk menjadikan Indonesia lebih unggul dari negara-negara lain di wilayah Asia Tenggara. 

Dilansir dari RRI, hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan Indonesia Fintech 2020 dan Pekan Fintech Nasional,  secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 11 November 2020.

Baca Juga: Hari Jomblo Sedunia? Gak Melulu Ngenes! Ini Dia Manfaat Baik dari Jomblo

"Kita masih punya pekerjaan rumah besar dalam pengembangan teknologi finansial. Indeks Inklusi keuangan kita masih tertinggal dari negara-negara ASEAN," cetus Presiden. 

Hingga September tahun ini, literasi keuangan Indonesia juga masih rendah. Menurut Jokowi, hal itu dikarenakan masih banyaknya yang menggunakan transaksi informal.

"Di tahun 2019, Indeks Inklusi Keuangan kita 76%, lebih rendah dari negara-negara lain di ASEAN, misal Singapura 98%, Malaysia 85%, Thailand 82%. Kita masih di angka 76%. Tingkat literasi keuangan digital kita juga massih rendah, baru sekitar 35,5% masih banyak masyarakat yang menggunakan layanan keuangan informal, dan hanya 31,2% yang pernah menggunakan layanan digital," terang Jokowi. 

Baca Juga: Batuk ketika Musim Hujan? Atasi dengan 5 Obat Alami Berikut Ini

Jokowi berharap, para inovator di industri finansial dan teknologi (fintech) agar dapat mengambil peran sebagai penggerak utama inklusi dan literasi keuangan digital bagi masyarakat. 

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: RRI


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah