Terjemahan Teks Eksposisi Bahasa Jawa Tata Cara Mantu Bahan Ajar SMA Kelas XI Semester 1

- 8 Februari 2021, 13:51 WIB
Pengantin pria
Pengantin pria /Instagram My Wedding Organizer /

Rembang Bicara - Berikut terjemahan dalam Bahasa Indonesia teks eksposisi 'Tata Cara Mantu" SMA Kelas XI semester 1.

Tata Cara Mantu               

Mantu adalah menikahkan putra putri yang sudah dewasa. Di sebut menikahkan karena mempersatukan putri yang masih perawan dengan jejaka, lalu bertempat di satu tempat atau rumah dan menua bersama menghadapi kehidupan. Bersatunya perawan dan jejaka dalam kehidupan bisa merasakan kebahagiaan, kemuliaan, dan putra yang akan melanjutkan keturunan.

Tata cara mantu diwujudkan dengan upacara sakral adat jawa yang urutan acaranya sudah pakem. Singkatnya, urutan tata cara diadakan di rumah penganten putri, yang menjadi penyelenggara acara yaitu orang tua penganten putri.

Baca Juga: Mengenal Kehidupan Sang Maestro Sunan Giri

                Tata cara mantu menurut ada jawa sudah pakem, urutannya pun sudah ada aturannya. Jadi tidak mungkin yang punya acara mantu meninggalkannya dan berusaha menyiapkan ubarampe (segala yang dibutuhkan) untuk tatacara yang akan dilaksanakan. Adapun kerangka tata caranya sebagai berikut:

  1. Adat Nontoni. Adat nontoni adalah sebuah acara tata cara jawa sebuah keluarga yang punya anak laki-laki ingin menjadi mantu laki-laki yang menjadi incarannya.
  2. Lamaran, yaitu kerangka tata cara ketika orang tua laki-laki datang ke rumah orang tua pihak perempuan yang dituju akan menjadi jodohnya. Yang akan menjadi besan urusan asmara para anaknya disaksikan keluarga dan sanak saudara.
  3. Sra-srahan, biasa disebut asok tukon yaitu calon pengantin laki2 memberikan seserahan dan barang yang akan digunakan untuk melaksanakan tata cara mengharagai pernikahan. Seperti uang, pakaian,perhiasan, jajanan (jadah, wajik, jenang, roti) buah-buahan, ayam, bebek, banyak, dan lain-lain. Semua itu adalah lambang dan wujud tanggung jawab yang diberikan calon penganten laki2 ke calon istri dan keluarganya, akan mencukupi kebutuhan sandang pangan dan kebutuhan bagi kehidupan.
  4. Pasang tarub, tarub adalah singkatan dari ditata supados murub. Artinya ketika akan menerima tamu baiknya menata tempat supaya kelihatan baik, dikasih hiasan supaya indah sehingga dihias dengan janur kuning yang janur tersebut berarti nur atau cahaya.
  5. Buwangan, yang dibuang adalah mangkuk isi kacang-kacangan, bumbu, potongan daging, uang receh. Semua itu adalah lambang buang segala kekacauan dan halangan supaya acara yang dilaksanakan tidak ada halangan.
  6. Pasang tuwuhan, tuwuhan artinya adalah tanaman yang di tata di tarub, wujudnya pisang suluh satu tandan, cengkir gadhing, tebu, ron (kluwih, alng-alang, ringin), pantun sawuli dan lain-lain. Maknanya supaya penganten bisa hidup mulya, jadi contoh yang baik bagi keluarga.
  7. Siraman, siraman dilaksanakan satu hari sebelum upacara pernikahan, maknanya calon penganten bersih lahir dan batinnya, dilaksanakan oleh orang tua penganten.
  8. Midodareni, midodareni berasal dari kata bidadari, maknanya supaya calon penganten indahnya seperti bidadari, sebelum upacara nikah
  9. Ijab, ijab yaitu pernyataan dari wali penganten wanita untuk menikahkan putrinya dengan penganten laki2
  10. Panggih, di tata cara ini kembang mayang di bawa dari rumah lalu ditempatkan di prasekawan karena dekat dengan rumah. Setelah itu, penganten puti ketemu dengan penganten laki2 dan dilanjutkan dengan tata cara balang suruh, wiji dadi, pupuk, sinduran, timbang, kacar-kucur, dhahar klimah, mertui, dan sungkeman.
  11. Resepsi, tata cara ini adalah wujud puncak dari rangkaian acara. Penganten bersama-sama menerima ucapan selamat dari sanak saudara, dan semua mitra yang terlibat dalam acara.

Baca Juga: STOP! Jangan Lakukan Ini Saat Menggunakan Skincare

Tata cara tersebut masih ada dan dilaksanakan oleh masyarakat jawa. namun, ada juga yang melaksanakan dengan sesukahati artinya sesuai dengan pribadi masing-masing. Semua itu dilaksanakan dengan pertimbangan gampang tidaknya. Kecuali, hal tersebut juga berkaitan dengan kondisi sosial dan ekonomi keluarga.***

Editor: Dian Fitriyani


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah