Ada Sesuatu antara Puan dan Sri Mulyani di UU Omnibus Ciptaker?

16 Oktober 2020, 17:54 WIB
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati /Instagram.com/@smindrawati

Rembang Bicara - Penikmat Game of Thrones pasti tahu empat sosok ini, yakni Daenery Targaryen, Cersei Lannister, Arya Stark, dan Sansa Stark.

Sekarang kalau mimin minta kalian memasangkan antar keempat itu, pasti bentuknya adalah Daenerys vis a vis Cersei, dan Arya vis a vis Sansa.

Antar satu sama lainnya memang kerap berselisih paham dan jalan. Cersei yang haus kekuasaan melawan Daenerys yang ingin mengambil alih tahta milik Cersei. Sementara Arya yang memiliki watak keras berhadapan dengan Sansa yang lembut, meski satu keduanya satu darah.

Tetapi yang membedakan antara pasangan satu dengan lainnya adalah ikatan persaudaraan dan orientasi perselisihan. Dalam hal ini Arya dan Sansa patut diteladani, cuy. Mereka berdua memang berselisih soal masa depan keluarga, namun bukan rebutan politik supaya unggul seperti Daenerys vs Cersei. Bahkan konflik Arya dan Sansa pun berlangsung smooth, nggak banyak yang tahu. Lagian di luar, orang memandang mereka sebagai saudara yang akur-akur saja.

Dalam konteks tulisan tentang Sri Mulyani dan Puan Maharani ini, mimin sih berharap keduanya meniru Arya dan Sansa. Pasalnya kemarin Kemenkeu lewat stafsusnya berkomentar terkait naskah UU Ciptaker yang belum diterima lembaga yang dinahkodai Bu Sri Mulyani tersebut.

Padahal kita kan tahu, bahwa perihal perpajakan ini juga menjadi pembahasan omnibus law, cuy.

Katanya sih, ada klaster perpajakan yang mengatur tentang perubahan dan/atau penambahan pasal pada UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), UU Pajak Penghasilan (PPh), UU Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM), serta UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).

Di samping itu, ternyata staf khusus Kemenkeu tuh mengatakan bahwa belum menerima draft secara resmi dari DPR. Weleh-weleh, kacau balau ya, kalau begini caranya.

Lagian kok bisa koordinasi antara lembaga DPR dengan Menkeu ini lambat dan macet. Secara di DPR kan ada Puan Maharani, di mana doi dan Sri Mulyani punya relasi yang bagus dengan Pak Jokowi. Itu kalau dalam Game of Thrones kan kayak hubungan dua perempuan (Arya dan Sansa) satu klan.

Kalau toh mis tersebut karena memang menunggu prosedur kelar, mimin sih nggakpapa. Khawatirnya tuh kalau ternyata ada apa-apa antara Sri Mulyani dan Puan Maharani, cuy. Misal sentimen rebutan prestige. Upps. Semoga tidak kayak Daenerys dan Cersei aja deh.

Makanya biar ke depan nggak ada tafsiran aneh-aneh pun supaya programnya bos besar alias Mr. Presiden lancar, mending segera bersatu dong Mbak Puan dan Bu Sri Mulyani. Apabila mereka berdua nyambung tentu yang diuntungkan kan semua pihak juga toh, sebab pastinya Mr. Presiden yang mereka patuhi senyum bangga.

Mbak Puan juga musti paham, sebagai Menkeu, Sri Mulyani seharusnya sudah memegang naskah asli. Sebab kalau nggak, bisa berabe. Bayangkan saja kalau ternyata naskah yang palsu beredar di masyarakat dan diamini. Apalagi kalau ada yang sudah melaksanakan. Belum lagi waktu yang semakin mepet untuk merumuskan kebijakan penyesuaian. Pokoknya ribet deh. Masak dua perempuan andalan pemerintahan ini nggak bisa bahu membahu gitu, cuy? Pasti bisa dong. Asal jangan rebutan cari perhatian. Upps.***

Editor: Achmad Choirul Furqon

Tags

Terkini

Terpopuler