Sudahlah, Rakyat Memang Harus Mengalah dari Pemerintah

- 7 Oktober 2020, 16:28 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Saat Rapat Paripurna
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Saat Rapat Paripurna /@azissyamsuddin.korpolkam/Instagram

Rembang Bicara - RUU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) akhirnya disahkan juga oleh pemerintah, melalui rapat paripurna di komplek parlemen, Senin (05/10) petang kemarin. Dengan ini, rasanya kita perlu memberi standing applous paling meriah buat jajaran anggota Dewan yang katanya Perwakilan Rakyat—tapi tidak mewakili suara rakyat babar blas itu—yang sudah mau repot-repot rapat kucing-kucingan demi mengesahkan RUU Cilaka ini.

Kayaknya kita juga harus mengirim karangan bunga berisi ucapan selamat atas pencapaian gemilang tersebut di depan gedung parlemen. Disahkannya RUU Ciptaker ini bagaimanapun harus sama-sama kita rayakan dengan gegap gempita. Secara, meskipun dihantam gelombang protes dan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat, akhirnya toh DPR mampu mengatasinya dengan sangat mudah.

Kalau perlu kayaknya kita juga harus bikin pesta kembang api dan konser dangdut dalam rangka merayakan pengesahan tersebut. Sudah tidak usah takut dibubarin polisi. Pokoknya, selagi itu adalah hajatan yang menyangkut aparatur negara, dijamin aman-aman saja, kok. Santai saja, ha wong sanksi pelanggaran protokol kesehatan itu kan hanya berlaku bagi masyarakat yang lagi mantenan, masjid-masjid yang ngadain pengajian, para pedagang dan pembeli di pasar-pasar, atau lebih-lebih para demonstran (kalau nantinya bakal ada gelombang demonstrasi menolak dan menuntut pembatalan RUU Ciptaker tersebut).

Baca Juga: Baru Tahu Dirinya Dilaporkan, Begini Respon Stay Cool Najwa Shihab

Nah dengan ini, saya mengimbau buat masyarakat semua, sudahlah, tidak usah ada demonstrasi penolakan. Toh selama ini kita semua juga sudah berjuang dan melawan dengan sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya, kok. Tidak demo bukan berarti nyerah loh, tapi karena selantang apapun, suara kawula cilik di telinga mereka nggak lebih hanya seperti suara “nging” nyamuk, dianggap menggangggu, dan akhirnya dihalau jauh-jauh.

Jangankan kita, sejawat mereka di parlemen—yang notabene memiliki basis suara untuk didengar dan dipertimbangkan—saja dibungkam og, Cah. Hal tersebut terjadi pada Benny K. Harman dkk dari Fraksi Demokrat yang terlihat jelas—dalam video siaran rapat yang beredar—terlibat adu mulut dengan Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin selaku pimpinan rapat. Bahkan sempat mendapat perlakuan tidak mengenakkan saat mikrofon mereka  diputus oleh Puan Maharani.

Yah, kalau Benny dkk saja dibungkam dengan cara otoriter kayak gitu, coba bayangin saja seandainya kita sendiri yang langsung bersuara di depan muka mereka. Kalau bukan ungkapan gini yang kita dapat, “Saya ini pejabat negara! Nggak usah sok ngatur-ngatur saya!” Ha yo wis skak mat, Lur.

Baca Juga: Kena Kritik Netizen, Adegan Jennie BLACKPINK Berbaju Perawat di MV Lovesick Girls Akan Dihapus

Lagian, sudahlah, dari insiden di rapat paripurna itu kan harusnya kita bisa memahami, kalau DPR lagi buru-buru banget buat mengesahkan RUU Ciptaker. Bawaannya pengin cepet-cepet ketok palu gitu, kok. Tidak boleh tertunda barang sehari pun, malah kalau bisa lebih cepet dari agenda awal. Tidak baik tahu menghambat pekerjaan orang lain. Kan kita juga sama-sama hapal luar kepala dengan semboyan, “Lebih cepat lebih baik.”

Halaman:

Editor: Aly Reza


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x