Anies Mega Bintang 2024?

- 9 Oktober 2020, 01:34 WIB
Anies Baswedan
Anies Baswedan /JPNN.com

Rembang Bicara - Memang ya, cuy, di mana-mana tuh ibu kota harus menjadi rujukan utama. Kendati banyak kota satelit yang ada dalam suatu negara, tetap saja kendali penuh harus dari kota yang dekat dengan pusat kekuasaan negara. Kalian pasti ingat kan film Game of Thrones.

Di situ kelihatan banget, meski Klan Stark memiliki kekuatan yang besar di utara, tetapi perebutan takhta dan rujukan politik nasional berada di Kingslanding dong. Hal yang sama juga berlaku di banyak negara, mulai Amerika sampai Indonesia. Khusus Indonesia, memang rada-rada ruwet ya.

Pasalnya selain banyak kota yang pernah menjadi ibu kota negara dan pusat perlawanan terhadap penjajah, juga di Indonesia ini prioritas politik nasional selalu direduksi menjadi 'itu lawan ini' dan 'gubernur ibu kota nggak sesama partai kok dengan pemerintah pusat', dan lain-lain.

Akibatnya kadang pemerintah pusat tuh malu menaruh beberapa penghargaan dan kerja sama di wilayah yang gubernur atau bupatinya nggak satu wadah dengan mereka.

Meski begitu nggak selalu saling curgia kok hubungan keduanya. Pada waktu tertentu, mereka akan sadar, bahwa prioritas menjalankan pemerintahan adalah kesejahteraan. Jadi ya harus profesional. Hal seperti itu barangkali sangat cocok jika dikontekskan dengan relasi Pak Luhur Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi, dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Sebelumnya kan kita tahu bahwa Luhut yang ada di dalam kabinet Presiden Jokowi jarang menyentuh wilayah DKI Jakarta terkait program-program pemerintah. Pak Luhut justru malah pernah adu pendapat dengan Pak Anies kan soal penanganan Covid-19 di Ibu Kota, cuy. Tetapi tenang saja, kali ini Pak Luhut tampak mulai sadar prinsip profesional.

Pada saat Pak Luhut rapat dengan para gubernur terkait protokol kesehatan bisa diawasi lewat aplikasi, ia dengan tegas mengatakan, "Jadi nanti Jakarta akan jadi model pertama penerapan sistem ini." Tentu saja Pak Anies yang turut bergabung dalam rapat tersebut menjadi sorotan publik, cuy. Sampai-sampai ramai juga lho para netizen berkomentar terkait Pak Luhut yang tumben mau merangkul Pak Anies.

 “Nah gitu dong Opung, sekali-kali daerah Anies diangkat,” tulis akun @subhan_mars. Penilaian serupa juga diutarakan @AfriadiSulfi. “Setelah sekian lama kebijakan Pak Anies diutak-atik, akhirnya nama pak Anies diangkat juga sama Pak Luhut. Mantabb,” cuitnya.

Waduh, kok mimin bahagia rasanya mengetahui Pak Luhut dan Pak Anies mulai profesional begini. Harus diakui sih, bahwa DKI Jakarta memang sudah sewajarnya menjadi rujukan karena sedari awal jadi episentrum corona. Tetapi ngomong-ngomong secara politik juga bagus lho. Pak Anies kan mulai digadang-gadang maju buat Pilpres 2024 nih. Sedangkan kita semua tahu Pak Luhut adalah salah satu dewa dalam ring kekuasaan negara ini. Klop dah klop.

Halaman:

Editor: Achmad Choirul Furqon


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah