Merger BUMN Syari'ah, Jokowi Ingin Dipandang Islami?

- 26 Oktober 2020, 19:10 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo /HO/Stpres-Lucas

Cuy, mimin yakin deh bahwa kalimat heroik dari para founding republik ini tuh memiliki daya magis. Lha betapa tidak, wong hampir semuanya terbukti kok. Salah satunya yang paling akrab di telinga kita ya "Jangan sekali-kali melupakan sejarah" atau yang lebih kita kenal dengan istilah Jas Merah dari Sang Proklamator, Bung Karno.

Kalimat tersebut tampaknya sudah terindoktrinasikan ke dalam pikiran kita deh, termasuk Presiden Jokowi, cuy. Hehehe.

Presiden Jokowi sejak semula selalu menaruh minat terhadap hal-hal yang berbau sejarah, mulai dari sejarah yang bermesraan dengan kebudayaan lokal, sampai sejarah yang nggak dari Indonesia tetapi memiliki keterikatan dengan negeri ini, seperti kemarin saat Uni Emirat Arab meresmikan salah satu nama jalan di Abu Dhabi bernama Jalan President Joko Widodo.

Itu jelas sejarah dong, cuy, karena akan menjadi monumen yang selalu dibicarakan dalam mata pelajaran ilmu sejarah, andai dimasukkan sih. Hehehe.

Selain sekadar monumen berupa jalan, ada satu hal lagi nih yang sangat menentukan proses perbankan ke depan, yakni merger tiga bank syariah di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi satu bentuk.

Tentu ada dampak positifnya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misal,  BUMN langsung memiliki aset kumulatif sebesar 207 sampai 210 triliun, cuy, dari penggabungan Bank Mandiri Syariah-Bank BRI Syariah-Bank BNI Syariah.

Sementara jangka panjangnya, kita lihat saja deh sejauh mana Pak Erick Thohir mampu melejitkan wadah yang bersejarah ini. Hehehe.

Begini, cuy, kita harus paham ya bahwa sejarah yang saat ini dijalankan oleh Presiden Jokowi sebenarnya tidak terlepas dari apa yang sudah pernah diciptakan di masa lalu. Karena kata Maida Vale, sejarawan kondang, kan memang begitu, cuy. Kita hanya mengulang saja.

Kalian sadar toh pasti ada kesamaan antara satu kejadian dengan kejadian lain, seperti Titanic yang tenggelam pada pelayaran perdananya dengan tenggelamnya kapal Vasa Swedia. Atau proses terbunuhnya Lincoln dengan Kennedy. Pokoknya pada intinya sejarah Jokowi sekarang ini tidak terlepas dari sebuah pengulangan model.

Halaman:

Editor: Achmad Choirul Furqon


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x