Ungkapan Syukur Suku Moy dalam Bentuk Tari Wutukala

8 Oktober 2020, 21:02 WIB
Tarian Wutukala dari Sorong, Papua Barat /

Rembang Bicara - Tari Wutukala adalah sebuah tarian tradisional yang dimiliki oleh suku Moy di Papua Barat, tepatnya Sorong. 

Biasanya tarian ini dilakukan secara berkelompok atau berpasangan antara kaum pria dan wanita karena tari ini menceritakan sebuah aktifitas tradisional yang memang dilakukan oleh pria dan wanita secara bersama-sama.

Pada awal tarian, para laki-laki akan masuk terlebih dahulu dalam sebuah formasi yang menggambarkan bahwa mereka tengah berburu ikan. 

Baca Juga: Soal Demo Omnibus Law, Pemerintah : Kita Tahu Siapa yang Membiayainya

Para penari pria maupun wanita, sama-sama menggunakan hiasan kepala berupa mahkota dari bulu cendrawasih serta tubuh mereka dipenuhi dengan lukisan etnik berwarna putih dan hitam.

Dan juga rok penutup bagian bawah tubuh mereka terbuat dari daun sagu.

Tidak berselang lamma, kaum wanita pun masuk dengan membawa sebuah tas khas Papua yang disebut Noken. Tas ini akan dipakai sebagai tempat untuk ikan-ikan hasil berburu mereka nantinya.

Baca Juga: PAWUHAN CRAFT Inovasi Bisnis Berbasis Ramah Lingkungan yang Diprakarsai Pemuda Sarang

Mereka pun mulai melakukan gerakan-gerakan yang menggambarkan mata pencaharian mereka dalam mencari ikan. 

Suku Moy sendiri merupakan suku di wilayah pesisir Sorong yang memang mempunyai mata pencaharian utama sebagai seorang nelayan.

Kemudian, para pasangan yang digambarkan sedang berburu ikan ini pun mengalami kesulitan mendapatkan ikan dengan menggunakan senjata tombak. 

Baca Juga: Elkan Baggott Dipastikan Perkuat Timnas U-19 di Enam Laga Uji Coba Terakhir di Kroasia

Keunikan serta keistimewaan dari tarian ini pun dimulai. Para pasangan ini menemukan inovasi baru, yaitu mengubah cara mencari ikan yang semula menggunakan tombak saja menjadi menggunakan akar tuba.

Para pria dari Suku Moy mulai turun ke air dan menaburkan akar tuba yang telah ditumbuk menjadi seperti bubuk. Tumbuhan ini mengandung sejenis ‘racun’ ringan yang akan membuat ikan-ikan pusing sehingga mudah untuk ditangkap.

Selanjutnya, para wanita mulai menangkap ikan-ikan n bermunculan di permukaan air. Mereka akhirnya mendapatkan panen ikan yang melimpah dan hasilnya dibagikan ke seluruh masyarakat suku Moy.

Baca Juga: Potret Manis Hayeon, Adik Taeyeon SNSD yang Debut Resmi Solo

Tari Wutukala tidak lepas dari musik tradisional tifa, dan alat musik seperti seperti gitar, bass, dan ukulele.

Serta lagu daerah yang menggambarkan keceriaan serta rasa syukur masyarakat. Irama musik pengiring yang dimainkan tentu disesuaikan dengan lagu-lagu tersebut.

Secara garis besar Tari Wutukala menceritakan sebuah tradisi penting yang menjadi bagian dari kehidupan suku Moy. Tarian ini merupakan peringatan atas inovasi yang mereka temukan dalam mata pencaharian umum suku Moy. 

Baca Juga: Pesona Nada Salendro dari Rindik, Alat Musik Khas Bali

Tarian ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan oleh masyarakat Papua. Biasanya Tari Wutukala ditampilkan dalam berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya, serta promosi pariwisata.

Makna dari Tari Wutukala sendiri yaitu sebuah ucap rasa syukur atas limpahan berkat yang mereka dapatkan dari inovasi dan perkembangan mata pencaharian tersebut. 

Dari kisah Suku Moy di atas, hal ini menunjukkan bahwa dalam menjalani kehidupan dibutuhkan sikap terbuka dan mau menerima perubahan.***  

 

 

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler