Cuci Mata di Canting Mas Puncak Dipowono

- 4 Oktober 2020, 17:03 WIB
Sajian alam yang dapat dilihat dari ketinggian menjadi daya tarik Puncak Dipowono
Sajian alam yang dapat dilihat dari ketinggian menjadi daya tarik Puncak Dipowono /Dinas Pariwisata Kulon Progo

Rembang Bicara - The Jewel of Java tampaknya menjadi julukan yang tidak berlebihan untuk menggambarkan keindahan alam yang ditawarkan Kulon Progo. Tatanan kota yang rapi ditambah dengan suasana perdesaan yang asri membuat Kulon Progo menjadi kabupaten andalan yang menghadirkan daya tarik wisatawan. Banyak sekali orang yang berdecak kagum saat melihat Kulon Progo, meski sekadar melalui foto dan video.

Ibarat mutiara, Kulon Progo ini menyimpan kemilau wisata di balik rindang hutan yang hijau merona. Beberapa di antaranya adalah Kalibiru yang menawarkan spot ketinggian; Waduk Sermo yang sering dipakai pengunjung untuk mengayuh perahu air; Air Terjun Kedung Pedut yang memiliki banyak cerita legendaris; dan masih banyak lagi. Hampir semua tipologi tempat wisata ada di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Purworejo ini.

Nah, meski sudah banyak menghadirkan objek wisata yang jamak diketahui publik, sumber panorama Kulon Progo masih saja tidak ada habisnya. Geliat tempat wisata baru kerap muncul meramaikan khazanah destinasi wisatawan. Salah satu yang cukup menarik bagi penikmat alam via ketinggian, yaitu Canting Mas Puncak Dipowono.

Baca Juga: Cavani dan Nasib Pendahulunya di Manchester United

Suguhan alam yang berada di desa Clapar kecamata Kokap ini mulai dibuka sekitar tahun 2017 setelah Pemerintah Kulon Progo mulai serius menggarap desa-desa yang memiliki potensi wisata alam.

Meski tidak setenar Kalibiru, namun Puncak Dipowono tidak kalah indah apabila pengunjung menghendaki background foto dengan landskap belantara hutan yang hijau dan padat. Pokoknya asik banget buat cuci mata, terutama bagi wisatawan yang dari kota, secara pasti penat keseringan lihat gedung-gedung dan pabrik-pabrik.

Harga masuk ke Canting Mas Puncak Dipowono tergolong sangat murah, hanya keluar biaya Rp. 12.000/orang. Dengan merogoh kocek segitu, pengunjung sudah bisa menghirup udara sejuk, memandang hamparan alam, dan tentu saja foto-foto yang sangat instagramable.

Selain itu, di sekitar spot fotogenic terdapat banyak warung-warung yang menyajikan hidangan penunda lapar. Menu yang tersedia di atas meja tergolong sederhana, mulai dari gorengan, kerupuk, kacang-kacangan, dan makanan ringan lainnya. Harganya bervariasi, tapi tidak sampai melambung tinggi.

Enaknya lagi, pengunjung masih bisa menikmati kenyamanan alam sembari menyantap menu pesanan. Pasalnya tempat duduk yang disediakan tidak hanya mengelilingi warung seperti pada umumnya, namun juga berjajar rapi di tepi-tepi puncak.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x