Kejar Keistimewaan Bulan Syawal, Berikut Panduan Lengkap Niat dan Tata Cara Puasa Syawal dan Terjemahannya

14 Mei 2021, 15:53 WIB
Panduan lengkap niat dan tata cara puasa syawal /Pixabay.com/Chiplanay/

Rembang Bicara - Meski Ramadhan telah berakhir dan memasuki Syawal, umat muslim bisa terus memperbanyak amalan ibadah puasa di bulan Syawal ini.

Umat Islam dianjurkan untuk melakukan puasa Syawal enam hari usai Hari Raya Idul Fitri. Keistimewaan puasa ini yakni bagi siapa saja yang puasa Syawal maka akan mendapat pahala seperti berpuasa setahun.

Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi,

Baca Juga: Ramadan Berlalu, Berikut Amalan dan Keistimewaan Bulan Syawal

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh.” (HR Muslim).

Berikut niat puasa syawal dan terjemahannya.

  1.       Untuk niat malam hari:   نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala.  

  1.       Untuk niat siang hari:   نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Baca Juga: Jadi Benteng Pertahanan Palestina, Siapa Pasukan Hamas Sebenarnya?

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta’ala.

Kemudian tata cara puasa Syawal, sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum. Yakni setelah melafalkan niat puasa, tentunya bangun dini hari untuk makan sahur dan disunnahkan pula makan sahur sebelum terbit fajar. 

Bagi mereka yang punya utang puasa Ramadhan karena udzur atau dalam kondisi misalnya sakit, perjalanan jauh, atau lainnya, status hukum berubah menjadi makruh.

Baca Juga: Kenaikan Isa Almasih 2021 Bareng Lebaran , Ini Kisah Umar Utus Ali bin Abi Thalib Hadiri Undangan Gereja

Sedangkan, bagi mereka yang tak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur, status hukum menjadi haram. Sebaiknya, tunaikanlah dulu puasa wajib, baru kemudian puasa sunnah Syawal.

Mereka yang berpuasa wajib di bulan Syawal tetap memperoleh keutamaan puasa Syawal meski pahalanya tak sebesar yang disebutkan hadis di atas.***

Editor: Dian Fitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler