Teks Ceramah Halal Bihalal Idul Fitri : Hablum Minannas Pasca Ramadhan

17 Mei 2021, 19:27 WIB
Teks Ceramah Halal Bihalal Idul Fitri : Hablum Minannas Pasca Ramadhan /Freepik/@kjpargeter/

Rembang Bicara - Setelah bulan Ramadhan usai umat islam memasuki bulan Syawal.

Pada bulan Syawal masyarakat Indonesia mempunya tradisi bernama Halal bi Halal yang biasanya diisi dengan pengajian.

Berikut teks ceramah Halal Bihalal Idul Fitri : Hablum Minannas Pasca Ramadhan.

Hadirin rahimakumullah,

Selama satu bulan penuh kita menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan penuh suka cita. Kehadiran Ramadhan tidak hanya sebagai bulan istimewa dengan dilipatgandakannya amal kebaikan, namun juga sebagai madrasatul hayat atau sekolah kehidupan.

Baca Juga: Ramadan Berlalu, Berikut Amalan dan Keistimewaan Bulan Syawal

Yakni, sekolah yang mendidik seorang mukmin agar bisa menjadi mukmin yang lebih baik dengan mengendalikan hawa nafsu, meninggalkan kemaksiatan, dan menjalankan amalan-amalan baik seperti tadarus, sedekah, puasa, shalat sunnah, dan lain sebagainya.

Harapannya, selepas Ramadhan kita dapat terbiasa dengan hal-hal yang sudah kita lakukan selama satu bulan lamanya, dan tetap kita lanjutkan di bulan-bulan berikutnya.  

Semua ibadah di bulan Ramadhan yang kita lakukan tentu harus memiliki efek dalam kehidupan kita sehari-hari.

Mengapa demikian? Karena status kita sebagai manusia mengharuskan untuk menjalin hubungan yang baik kepada Allah dan juga kepada manusia sekaligus.  

Baca Juga: Viral Video Pemudik Marah-marah Tak Mau Putar Balik Hingga Coba Pukul Kamera Petugas : Saya Juga Polisi

Hubungan baik saja kepada Allah dengan menjalankan ibadah mahdhah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, belum cukup atau bahkan bisa sia-sia jika kita masih belum bisa menjalin hubungan baik kepada sesama manusia.  

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:  

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ  

Artinya: Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturrahim (HR al-Bukhari)   Dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfal ayat 1 Allah SWT berfirman:  

فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ  

“Bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan kalian dengan sesama manusia.” 

Baca Juga: Waspada! Petugas Penyekatan Mudik akan Lakukan Pengecekan Covid-19 Secara Acak Guna Antisipasi Arus Mudik

Dalam ayat di atas Allah SWT memerintahkan hambanya untuk bertakwa kepada-Nya, yang kemudian diikuti dengan perintah memperbaiki hubungan sesama manusia, yaitu menjalin cinta kasih dan memperkokoh kesatuan.  

Hadirin rahimakumullah, Ada sebuah kisah menarik yang patut kita renungkan, tentang kondisi seorang mukmin yang baik dalam berhubungan kepada Allah, namun suka menyakiti sesama manusia.  

Suatu ketika Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya,

  أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ  

"Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab; 'Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.' Rasulullah ﷺ bersabda, 'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' (HR. Muslim: 4678).  

Baca Juga: Kenaikan Isa Almasih 2021 Bareng Lebaran , Ini Kisah Umar Utus Ali bin Abi Thalib Hadiri Undangan Gereja

Dalam kisah di atas, jelas bahwa berperilaku baik kepada sesama manusia merupakan hal yang sangat penting. Karna pahala ibadah seseorang bisa habis lantaran ia menyakiti orang lain selama di dunia. Bahkan, ia pun bisa menanggung dosa orang yang disakiti jika pahalanya tidak mencukupi.

Habis pahala, dosa bertambah. Itulah gambaran orang yang suka menyakiti orang lain kelak di hari kiamat.   Maka, pada momentum idul fitri ini, mari kita bersama saling memaafkan, meminta maaf kepada mereka yang pernah kita sakiti dan memberikan maaf kepada orang yang pernah menyakiti kita.  

Mengapa maaf menjadi penting? Karena dosa seseorang yang dilakukan kepada sesama manusia tidak akan diampuni oleh Allah tanpa pemberian maaf dari orang yang pernah disakiti.  

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 17 Mei 2021 : Hati Capricorn Sedang Kecewa, Aquarius akan Berhasil Bekerja dan Bisnis

Jika berdosa kepada Allah seperti meninggalkan sholat, tidak berpuasa, tidak berzakat, atau bahkan syirik sekalipun, cukup kepada Allah saja kita memohon ampun.

Tetapi, jika dosa yang kita lakukan melibatkan manusia dengan menyakiti mereka, maka kita juga harus meminta maaf kepada yang bersangkutan dan mengembalikan haknya yang telah kita ambil.***

Editor: Dian Fitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler