Rembang Bicara - Meninggalkan maksiat bukanlah perkara yang mudah. Perasaan menyesal kerap hadir setelah melakukan dosa.
Seringkali ketika kita telah bertaubat dan bertekad menjadi pribadi yang lebih baik, muncul godaan untuk kembali melakukan dosa yang sama.
Namun, jika kita menyerah dan berhenti mendekat kepada Allah hanya karena terlalu sering berbuat dosa, maka itu adalah suatu kemenangan terbesar setan atas diri kita.
Baca Juga: Masa Depan Suram Bersama Ole, Manchester United Siap Datangkan Masimiliano Allegri
Setan akan merasa bangga karena ia telah berhasil mendapat tujuan utamanya, yaitu menghalangi manusia untuk mendekat kepada Allah.
Ingatlah dengan firman Allah SWT;
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
Dan barang siapa melakukan keburukan atau menzalimi diri sendiri kemudian memohon ampun kepada Allah, maka ia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Beserta Doa dan Amalan Rebo Wekasan Lengkap Tahun 2020 M atau 1442 H
Habib Umar bin Hafidz, seorang ulama dengan julukan “Cahaya dari Tarim” berpesan agar jangan lelah untuk bertaubat.
"Jangan pernah bosan untuk bertaubat dan kembali mendekat kepada Allah. Meskipun dalam sehari kau terjatuh ke dalam kubangan maksiat sebanyak 100 kali."
Terdapat salah satu amalan dari Habib Umar bin Hafidz dalam kitab Ad-Dakhirah al-Musyarrofah hal 37 agar kita dijauhi maksiat:
Baca Juga: Jangan Sampai Abaikan Amalan Sunnah di Hari Jum'at Ini
Dibaca sembilan belas kali setiap sehari.
Atau doa berikut: