Isra Mi'raj, Sekilas Sejarah Turunnya Wahyu Ibadah Shalat

- 10 Maret 2021, 22:33 WIB
Masjidil Aqsa di Yerusalem, merupakan tempat bersejarah dalam peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah SAW.
Masjidil Aqsa di Yerusalem, merupakan tempat bersejarah dalam peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah SAW. /- Foto : Pixabay/

Rembang Bicara - Isro’ Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi Rasulullah Muhammad SAW. Kala itu, dalam waktu kurang dari semalam suntuk, Rasulullah berpindah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan menuju Sidratul Muntaha.

Bagi kebanyakan umat Muslim, telah mengetahui peristiwa Isra Mi'raj merupakan perjalanan penting Nabi Muhammad menuju langit ketujuh untuk menerima perintah salat dari Allah SWT.

Isra Miraj atau perjalanan Nabi Muhammad SAW menembus langit 7 tersebut terjadi pada suatu malam tanggal 27 Rajab.

Baca Juga: Santunan Kematian Bagi Korban Covid-19 di Rembang Dihentikan

Di satu sisi, sebenarnya Isra' dan Miraj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun, dua peristiwa ini terjadi pada satu malam dengan jarak tempuh yang sangat jauh.

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang dialami Nabi Muhammad saw. dilukiskan alam Surah al-Isra:1, "Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Isra' yang bermakna perjalanan malam adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad Saw perjalanan  dari Ka'bah di Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalam. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar sebulan. Namun, Nabi Muhammad Saw mencapainya hanya dalam satu malam.

Baca Juga: CEK FAKTA: Pemprov DKI Sokong Habib Rizieq dengan Dana Rp160 Milyar Demi Pembebasannya, Ini Kebenarannya

Sementara itu, mi’raj, kenaikan, adalah peristiwa saat Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati 7 langit.

Nabi akhirnya tiba di Sidratul-Muntaha yang merupakan symbol atau penanda puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai makhluk. Dalam Surah an-Najm:17, digambarkan, "Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya".

Nabi Muhammad Saw menerima perintah shalat dari Allah untuk umat Islam. Mulanya, Allah mewajibkan umat Nabi Muhammad menunaikan ibadah dengan jumlah 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah turun, Nabi Musa mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu banyak dan umatnya tidak akan sanggup.

Baca Juga: Menohok! Marzukie Alie Beberkan Motif Penunjukan Moledoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB

Nabi diminta meminta keringanan, hingga tersisa 5 rakaat sehari semalam, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi.

Halaman:

Editor: Achmad Choirul Furqon

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah