Mitos Safar Dianggap Bulan Kesialan, Mulai Wabah Hingga Penuh Cobaan, Ini Penjelasan Ulama Salaf

- 14 September 2021, 11:30 WIB
Mitos Safar Dianggap Bulan Kesialan, Mulai Wabah Hingga Penuh Cobaan, Ini Penjelasan Ulama Salaf
Mitos Safar Dianggap Bulan Kesialan, Mulai Wabah Hingga Penuh Cobaan, Ini Penjelasan Ulama Salaf /

Rembang Bicara - Bulan Safar seringkali disebut sebagai bulan kesialan dan banyak mitos yang menyertainya.

Bahkan banyak yang masih percaya bahwa bulan Safar akan dipenuhi dengan musibah dan cobaan yang lebih dari pad bulan lainnya.

Baca Juga: Makna dan Keutamaan Membaca La Haula Wala Quwwata illa Billah, Dzikir Mendapatkan Kemuliaan Abadi

Ibnu Rajab al-Hanbali (wafat 795 H) mengatakan, bulan Safar dan bulan lainnya tidak memiliki perbedaan sama sekali. Menurutnya sebagaimana dalam bulan lain, dalam bulan Safar dapat terjadi keburukan dan kebaikan.

Dengan kata lain, tidak boleh menganggap bulan Safar diyakini sebagai bulan yang dipenuhi dengan kejelekan dan musibah.

Beliau menegaskan:

وَأَمَّا تَخْصِيْصُ الشُّؤْمِ بِزَمَانٍ دُوْنَ زَمَانٍ كَشَهْرِ صَفَرٍ أَوْ غَيْرِهِ فَغَيْرُ صَحِيْحٍ

Baca Juga: Doa Cepat Punya Anak yang Dibaca Nabi Zakaria dan Istrinya Lengkap Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya

Artinya, “Adapun mengkhususkan kesialan dengan suatu zaman tertentu bukan zaman yang lain, seperti (mengkhususkan) bulan Safar atau bulan lainnya, maka hal ini tidak benar.”

Ibnu Rajab pun menegaskan bahwa barometer dari baik dan tidaknya suatu zaman tidak dilihat dari kejadian-kejadian yang terjadi di dalamnya.

Bahkan Rasulullah bersabda bahwa tidak ada wabag dan kesialan pada bulan Safar.

Halaman:

Editor: Dian Fitriyani


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah