Naskah Khutbah Jumat 25 Maret 2022, Tema: Persiapan Rohani Menyambut Ramadhan

- 24 Maret 2022, 15:30 WIB
naskah Khutbah Jumat 25 Maret 2022
naskah Khutbah Jumat 25 Maret 2022 /pixabay

Rembang Bicara – Berikut referensi naskah Khutbah Jumat 25 Maret 2022 yang bisa digunakan oleh khotib untuk melaksankaan Khutbah Jumat.

Penulis kali ini menyediakan naskah Khutbah Jumat bertemakan Persiapan Rohani Menyambut Ramadhan. Seperti yang kita ketahui, bulan suci Ramadhan akan segera tiba.

Dikutip dan dilansir dari nu.or.id, naskah Khutbah Jumat sebagai berikut :

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Para ulama sepakat bahwa Ramadhan adalah bulan paling mulia dalam Islam. Di dalamnya terhampar rahmat, pengampunan, dan jaminan pembebasan dari api neraka bagi yang sungguh-sungguh mengisi bulan suci tersebut.

Baca Juga: Khutbah Jumat 25 Maret 2022 Singkat dan Terbaru, Bertajuk Mengintropeksi Diri agar Tak Lupa Diri

Keistimewaan Ramadhan tercermin dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari:

 كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Artinya: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya.”

Penegasan Allah—yang menisbatkan puasa sebagai milik-Nya dan Dia sendiri yang akan mengganjarnya—merupakan penanda betapa spesialnya bulan Ramadhan. Ada hubungan langsung, sangat intim, antara Ramadhan dan Allah.

Sehingga, manusia yang serius menapaki Ramadhan akan benar-benar menjadi pribadi yang mulia. Karena istimewanya Ramadhan, tak heran bila sejak memasuki bulan Rajab, Rasulullah sudah menampakkan kerinduannya dalam lantunan doa:

Baca Juga: Amalkan Doa Ini Saat Mengalami Kerugian Berdagang Agar Diberikan Ganti yang Lebih Baik

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan sampaikanlah (pertemukanlah) kami dengan bulan Ramadhan.”

Dalam doa tersebut, Nabi Muhammad tak hanya meminta berkah bulan Rajab dan Sya’ban tapi juga memohon panjang umur agar bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan.

Artinya, Ramadhan bagi beliau adalah momen utama yang ditunggu-tungguh. Bahkan, Rasulullah melakukan persiapan khusus di bulan Sya’ban antara lain dengan memperbanyak puasa.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh,

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalm kitab al-Ghuniyah menganjurkan agar umat Islam menyambut bulan Ramadhan dengan menyucikan diri dari dosa dan bertobat dari kesalahan-kesalahan yang telah lampau. Imbauan Syekh Abdul Qadir ini amat relevan.

Baca Juga: Saat Menjadi Imam Sholat Harus Meringankan Makmumnya, Ini Penjelasan Gus Mus

Sebab, jika hendak bertemu kawan saja seseorang merasa perlu untuk tampil bersih dan berdandan rapi, apalagi bila yang dijumpai ini adalah hari-hari yang penuh keistimewaan sebulan penuh.

Melakukan introspeksi diri, mengevaluasi buruknya perilaku, lalu memohon ampun kepada Allah adalah satu tahapan rohani yang penting agar kita semua memasuki bulan suci dengan pribadi yang juga suci.

Dengan demikian, Ramadhan kelak tidak hanya menjadi ajang meningkatkan jumlah ibadah tapi juga nilai ketulusan.

Dengan bahasa lain, Ramadhan bukan semata ajang penambahan kuantitas ritual ibadah tapi juga kualitas penghambaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala.

Baca Juga: Contoh Teks Ceramah Singkat Tentang Hari Jumat Adalah Hadiah

Persiapan rohani ini penting supaya amal kita selama bulan puasa berjalan lancar dan berkah. Lancar, karena kita secara mental sudah siap sedia, baik menunaikan segenap ibadah wajib dan sunnah maupun menghadang godaan-godaan yang bakal menghadang.

Berkah, sebab puasa kita mengandung manfaat kebaikan, baik pada diri kita sendiri maupun orang lain. Jangan sampai kita termasuk orang-orang tekun berpuasa tapi mendapat kritik dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.


كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

Artinya: “Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.” (HR Imam Ahmad)

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh, Puasa Ramadhan sesungguhnya lebih dari sekadar melaksanakan kewajiban rukun Islam yang keempat. Karena di dalamnya terkandung hikmah penempaan diri dalam menguasai hawa nafsu.

Baca Juga: Inilah Keutamaan Pada Malam NisfuSya’ban Lengkap dengan Waktu Nisfu Sya’ban

Puasa atau shiyâm secara bahasa bermakna imsâk yang berarti ‘menahan’. Melalui persiapan rohani yang matang, kita diharapkan bisa menahan gejolak nafsu yang mungkin menyenangkan tapi sebetulnya menjerumuskan.

Di era media sosial yang riuh ini, kita bisa menyaksikan bagaimana sikap berlebih-lebihan diumbar, kebencian dipertontonkan, hoaks disebar, serta hujatan dan caci-makian disasarkan kepada banyak orang.

Semoga kita semua selamat dari akhlak tercela ini dan menapaki Ramadhan yang mulia dengan hati yang bersih, pikiran yang tenang, dan perilaku yang maslahat bagi semua orang. Wallahu a’lam.

Demikianlah contoh naskah Khutbah Jumat 25 Maret 2022 yang bisa dijadikan referensi.***

Editor: Dian Fitriyani

Sumber: nu.or.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah