Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat Bertajuk Menjemput Lailatul Qadar
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Yang artinya: “Hari orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang yang sebelum kamu agar kamu bertaqwa,”.
Menjadi hamba yang bertakwa tentu perihal yang berat. Selain seseorang harus melakukan ibadah puasa di bulan ramadhan ini, pun harus disertai dengan munajat memohon ampunan.
Hendaknya seorang hamba sesegera mungkin perbanyak ungkapan istighfar. Sebab, di bulan ramadhan ini, Allah membuka dengan luas pintu ampunan bagi siapapun yang bersemangat meraihnya.
Hal ini sejalan dengan firman Allah:
وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
Dan besegeralah kamu mengampai ampunan Allah dan syurganya yang luas antara langit dan bumi yang disediakan untuk orang bertaqwa. (Ali Imran :133).
Ayat ini dia wali dengan kata “bersegera” artinya adalah ayok menyegerakan diri untuk berbuatan dan melaksanakan seluruh yang diperintahkan, serta jangan menunda-nunda perbuatan tersebut. Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di kemudian hari.