Rembang Bicara – Berikut adalah kultum Ramadhan yang berjudul Isi Ramadhan dengan Akhlak Mulia.
Manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak bisa hidup sendirian, melainkan harus bersama-sama dengan manusia lainnya. Dalam menjalani hidup, manusia mesti berinteraksi dengan manusia lainnya, juga dengan makhluk lainnya.
Dalam rangka hal itu, manusia perlu menjalin kehidupan dengan sesamanya dengan baik sehingga tidak menimbulkan ketegangan dan justru harus melahirkan ketenangan dan kenyamanan.
Contoh atau model terbaik dalam hal itu tentu saja tidak lain adalah Nabi Muhammad saw. Sosok manusia sempurna dengan keluhuran akhlaknya. Hal ini ditegaskan secara langsung oleh Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Qalam ayat 4.
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Artinya, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” Dalam kitab tafsir Al-Bahrul Muhith karya Imam Abi Hayyan al-Andalusi disebutkan bahwa kata ‘adhim’ pada ayat tersebut tidak lain karena kemuliaan akhlaknya. Bahkan, mengutip Sayyidah Aisyah ra dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah, akhlak Nabi Muhammad saw adalah Al-Qur’an.
Artinya, apa yang terkandung dalam Al-Qur’an sudah terimplementasi dalam laku Rasulullah saw. Sebagaimana diketahui bersama, Nabi Muhammad saw menghadapi zaman jahiliah, suatu masa kegelapan karena etika, moral, adab, atau akhlak yang tak dihiraukan.
Kehidupan berjalan dengan sangat buruk. Mulai dari perbudakan hingga pembunuhan anak perempuan yang dianggap biasa karena dianggap aib. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw menegaskan dirinya diutus sebagai Rasul bagi umat saat ini dalam rangka menyempurnakan akhlak mereka.