Kultum Ramadhan Singkat dengan Tema Pahala Menjaga Konsistensi Sholat Tarawih

- 13 April 2022, 19:20 WIB
Ilustrasi. Keutamaan Konsisten sholat tarawih
Ilustrasi. Keutamaan Konsisten sholat tarawih /freepik.com/zurijeta

Rembang Bicara - Sholat tarawoh merupakan sholat sunnah yang hanya bisa dilaksanakan ketika bulan Ramadhan. Maka dari itu kita harus menyambutnya dengan antusias.

Kita bisa menyaksikan volume jamaah di masjid dan mushala yang lebih penuh dibanding bulan-bulan biasanya. Mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, tua, muda, bahkan ada pula yang membawa anak kecil.

Keutamaan bagi orang yang melaksanakan shalat tarawih sendiri sangat besar, yaitu mendapat pengampunan dosa. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah saw bersabda:  

Baca Juga: Bolehkan Menyikat Gigi Ketika Berpuasa di Bulan Ramadhan? Berikut Penjelasan Lengkap dengan Hadistnya

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  

Artinya: “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau,” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).  

Bahkan pahala yang dijanjikan adalah ampunan dosa-dosa, dengan catatan harus yakin akan keutamaannya dan dijalani dengan penuh keikhlasan. (as-Syirbini, Mughnil Muhtaj, tt; juz 1, h. 459)  

Artinya, shalat tarawih yang hanya terdapat di bulan Ramadhan ini akan menjadi penyuci bagi umat Muslim dari dosa-dosa yang pernah diperbuat.

Terkait apakah semua dosa, kecil dan besar, ulama berbeda pendapat. Imam Haramain mengatakan bahwa dosa yang bisa dihapus karena shalat tarawih adalah dosa kecil, sebab dosa besar hanya bisa dilebur dengan jalan taubat.

Baca Juga: Teks Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya

Namun demikian, keimanan manusia adakalanya naik dan terkadang juga turun. Naik turunnya iman sendiri bisa dideteksi melalui semangat ibadah yang dilakukan seseorang.

Semakin dia giat beribadah, biasanya semakin naik pula dosis keimanannya. Namun sebaliknya, jika ibadahnya mulai redup, bertanda dosis imannya mengalami penurunan.

Demikian pula dalam realitas pelaksanaan shalat tarawih yang terjadi di masyarakat. Pekan pertama sampai pertengahan Ramadhan mungkin volume jamaah masih ramai, tapi begitu memasuki separuh bulan terakhir apalagi mendekati hari raya idul fitri, jumlah jamaah perlahan melandai.

Alasannya pun beragam, mulai dari kesibukan pribadi sampai yang sudah bisa ditebak seperti sedang mempersiapkan kedatangan hari raya Idul Fitri di rumah: membuat aneka macam kue lebaran lah, menghias rumah lah, dan segala macam ragam lainnya.  

Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat dengan Tema Meluruskan Niat Berpuasa Agar Ibadah Kita Tidak Sia-sia

Padahal jika kita memahami betul betapa besar pahala yang diperoleh umat Muslim dalam menjaga konsistensi shalat tarawih, tentu seharusnya semakin mendekati lebaran, semakin semangat pula tarawihnya, dan juga ibadah-ibadah lainnya.

Dalam salah satu potongan haditsnya, Rasulullah saw bersabda:  

إنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ  

Artinya: “Sesungguhnya seorang laki-laki yang melaksanakan shalat bersama Imam (berjamaah) sampai selesai, maka baginya dihitung pahala beribadah satu malam penuh,” (HR Abu Dawud)

Hadits di atas menjelaskan bahwa orang yang melaksanakan shalat berjamaah dan tidak bubar sampai imam selesai (ikut membaca dzikir dan berdoa), maka ia akan memperoleh pahala senilai beribadah selama satu malam penuh, terhitung ibadah wajib dan sunnah.

Artinya, jika konteks hadits ini diberlakukan dalam shalat tarawih, maka barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih sampai selesai berikut witir serta dzikir dan doa bersama imam, ia akan memperoleh pahala setara menghidupkan satu malam penuh dengan ibadah.

Baca Juga: Nonton Drama Our Blues Episode 2 Sub Indo Via Link Streaming Mudah Tanpa Ribet

Belum lagi malam Ramadhan, pasti pahalanya lebih besar lagi dibanding malam-malam lainnya.  

Lebih jauh, para ulama menjelaskan bahwa sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan malam-malam paling potensial bagi datangnya Lailatul Qadar, momen yang paling diimpikan oleh umat Nabi Muhammad saw.

Artinya, jika kita konsisten menjaga shalat tarawih sampai satu bulan penuh selama Ramadhan, akan banyak sekali pahala yang diperoleh termasuk meraih malam yang lebih utama dari seribu bulan ini.  

Pertama, diampuni dosa-dosanya sebagaimana disinggung dalam hadits di atas.

Kedua, mendapat pahala senilai menghidupkan satu malam penuh dengan beribadah selama satu bulan Ramadhan.

Ketiga, berkesempatan meraih malam Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir.   

Shalat tarawih memang sunnah, tapi ia hanya ada satu bulan dalam kurun waktu satu tahun, maka hendaknya kita manfaatkan momen ini untuk beribadah sebanyak-banyaknya.***

Editor: Dian Fitriyani

Sumber: www.nu.or.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah