Ramai Demonstrasi di Berbagai Tempat, Gus Baha Sampaikan Pandangan Mengenai Hukumnya Menurut Syariat

- 19 April 2022, 07:50 WIB
Simak Penjelasan Gus Baha Terkait Sudut Pandang Islam Soal Demonstrasi
Simak Penjelasan Gus Baha Terkait Sudut Pandang Islam Soal Demonstrasi ///Instagram/@99.nusantara

Rembang Bicara - Berikut informasi mengenai hukum demonstrasi menurut kacamata syariat Islam sebagaimana dijelaskan oleh Gus Baha.

Sebagai mahasiswa islam yang ingin menunjukkan rasa hubbul wathon minal imannya dengan melakukan demonstrasi.

Apakah diperbolehkan dalam islam? Tanya seorang jamaah dalam salah satu pengajian Gus Baha.

Baca Juga: Horoskop Cinta Selasa 19 April 2022: Asmara Zodiak Leo Lagi Mujur, Taurus Harus Lebih Peka Menangkap Kode

“Bagaimana menurut Gus, apakah saya melakukan demontrasi ini sudah baik atau sangat baik atau mungkin perlu dikaji kembali?” tanyanya, dikutip dari kanal Youtube @Santreh Kopengan.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Gus Baha mengawali jawaban dengan memberi pengertian dari demonstrasi.

“demontrasi itu kan, makna pokoknya itu kan, memperlihatkan. Makanya demonstrasi kekuatan, ya, memperlihatkan kekuatan,” jawabnya.

Baca Juga: Menonton Video Makanan Saat Bulan Puasa, Apakah Membatalkan? Ini Penjelasan Ustadz Abu Yusuf Ubaid Bima

Sehingga dalam islam itu fleksibel, selagi tidak merugikan orang lain dan berbuat anarkis, pula tidak memberi mudharat terhadap kelompok lain.

Maka melakukan demonstrasi hukumnya boleh - boleh saja.

“Bahkan kalau tidak menyuarakan, suara kita. Tentu dengan cara - cara tetep islami ya.

Baca Juga: Apakah Vaksin Booster Bisa Membatalkan Puasa? Begini Penjelasan dari Buya Yahya

Itu malah kita akan disalahkan. Karena berarti tidak ikut bertanggungjawab dalam proses bernegara. Tapi tentu disuarakan dengan cara konstitusional,” imbuhnya.

Gus Baha juga mencontohkan aksi demo yang pernah terjadi di Yogyakarta.

Saat itu ada seorang rektor dari salah satu Perguruan Tinggi yang ada di Yogyakarta, pamit kepadanya mau melaksanakan demo.

Lantas ia menjawab, “ya, tapi yang baik dan sopan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tanda-Tanda Kedatangan Lailatul Qadar, Anda Bisa Mendapatkannya dengan Mudah di Tanggal Ini, Kata Ulama Salaf

“Karena begini, kekuatan manapun itu harus dikontrol. Tentu konrol itu macem - macem, saya ulang lagi, jangan anarkis, jangan melakukan sesuatu yang kontraproduktif,” katanya.

Lanjut Gus Baha, apabila ada pemerintah yang didukung oleh 90 persen rakyatnya, berarti itu menunjukkan bahwa presiden tersebut baik.

Karena bisa mendapat dukungan dari mayoritas rakyatnya.

Baca Juga: Penjelasan Singkat dr Zaidul Akbar Mengenai Penyakit Jantung Disebabkan oleh Makanan, Simak Selengkapnya

Lantas, apabila hanya didukung oleh 55 persen rakyatnya, berarti pemerintah harus lebih berhati - hati.

Karena ada sebagian rakyatnya yang tidak mendukungnya menjadi presiden. Hal itu bisa menjadi semacam warning bagi pemerintah.

“Jadi susahnya apa sih kita melihat sesuatu itu? Asal agama ini kan gampang. Asal tidak melakukan maksiat baik.

Baca Juga: Kultum Ramadhan: Ditanya Shalat Maghrib Dulu Ataukah Makan Saat Waktu Berbuka, Ini Jawaban Bijak Rasulullah

Demo yang diharamkan oleh sebagian ulama tentu maknanya yang anarkis. Kalau yang dihalalkan tentu maknanya yang tertib,” jelasnya.

Demikianlah penjelasan Gus Baha mengenai aksi demonstrasi dalam sudut pandang islam.

Dalam ceramahnya Gus Baha menjelaskan bahwa melakukan demonstrasi boleh - boleh saja apabila tidak berbuat anarkis, merugikan orang lain, dan melakukan tindakan kontraproduktif.

Baca Juga: WASPADA, Pahala Puasamu Bisa Hilang karena Gemar Berkata dan Ghibah Seperti Ini, Kata Jumhur Ulama

Begitu sebaliknya.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah