Selanjutnya, sebagai khatib kami mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa menjaga dan memelihara iman dan taqwa.
Yaitu iman dalam pengertian yang sebenar-benarnya dan taqwa dalam pengertian yang sebenar-benarnya dengan menyeimbangkan hablu min allah sekaligus hablu min an-naas.
Hadirin siding jamah jum’at yang dirahmati Allah
Manusia sebagai mahkluk ciptaan Allah SwT telah memberikan amanah yang besar untuk dilaksanakan. Di balik itu semua, amanah itu sangatlah berat dilakukan sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 72
إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا
Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh (Q.S. Al-Ahzab:72).
Maasyiral muslimin rakhimakumullah
Pada ayat di atas ada 3 poin penting tentang amanah yang harus di tanggung oleh manusia di dunia.
Pertama, ialah amanah sebagai khalifah. Dalam kehidupan ini Allah menjadikan manusia sebagai wakilnya di muka bumi untuk mengelolah seluruh alam raya ini. Menjadi pemimpin bagi umat manusia, menjadi pemimpin bagi Negara, pemimpin bagi keluarga dan diri sendiri.