Sunan Kudus Sang Bijak Bernama Asli Raden Ja’far Shodiq

- 15 Oktober 2020, 20:34 WIB
Sunan Kudus
Sunan Kudus /merahputih.com

Rembang Bicara – Sunan Kudus merupakan putra dari Radem Utsman Haji dan Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Malaka binti Sunan Ampel. Ia bernama asli Raden Ja’far Shodiq.

Raden Ja’far Shodiq masih ada hubungan darah dari Palestinan, Koda Quds. Ia terkenal dengan kecerdasannya yang menguasai berbagai ilmu seperti Ilmu Tauhid, Hadits, Fiqih, Gramatika Arab dan Tafsir.

Ia disebut sebagai waliyul ilmi karena kealimannya tersebut. Kajian yang paling menonjol dalam dirinya adalah Ilmu Fiqih.

Baca Juga: Maulana Malik Ibrahim Alias Sunan Gresik Sang Pemimpin dan Wali

Sunan Kudus menikah dengan Dewi Ruhil. Putri Sunan Bonang. Dari pernikahan tersebut ia dikaruniai keturunan yaitu Raden Amir Hassan.

Selain dengan Dewi Ruhil, Sunan Kudus juga menikah dengan putri Pangeran Husein, Pecattanda Terung.

Dari pernikahan ini, ia dikaruniai delapan orang anak, diantaranya Nyai Ageng Pembayun, Panembahan Palembang, Panembahan Mekaos Honggokusumo, Panembahan Qadhi, Panembahan Karimun, Panembahan Joko, Ratu Pakojo, dan Ratu Prodobinabar.

Sunan Kudus menyebarkan agama islam di Tanah Jawa khususnya di Kudus (nama daerah yang mirip dengan yang ada di Palestina, Quds). Oleh karena itulah ia disebut sebagai Sunan Kudus.

Baca Juga: Mengenal Kehidupan Sang Maestro Sunan Giri

Dalam berdakwah ia dikenal sangat bijak. Hal-hal yang sudah akrab dalam masyarakat digunakan sebagai alat untuk berdakwah, seperti Menara Kudus yang bangunannya mirip dengan pura. Sehingga masyarakat yang mayoritas Hindu tidak sungkan masuk ke dalam masjid.

Di dalam masjid inilah Sunan Kudus memberikan wejangan kepada masyarakat.

Karena mayoritas masyarakat Kudus beragama Hindu, maka ia melarang pengikutnya untuk menyembelih sapi. Ini merupakan bentuk toleransi kepada mayoritas Hindu.

Melalui sapi inilah Sunan Kudus menggunakannya sebagai media dakwah. Ia mengatakan bahwa dalam Al-Quran juga terdapat cerita sapi yang dimuliakan, yaitu surat Al-Baqarah.

Dengan metode seperti ini, pribumi Kudus berbondong-bondong memeluk Islam, sehingga Kudus menjadi salah satu pusat keislaman di Nusantara dan menjadi kota Santri. ***

Editor: Dian Fitriyani


Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x