Rembang Bicara – Kamis, 29 Oktober 2020, umat Islam masih berada dalam puncak suka ria sebab pada hari itu bertepatan dengan 12 Rabi’ul Awal Rasulullah Muhammad dilahirkan.
Perlu umat Islam Indonesia ketahui, bahwa pada zaman Rasulullah masih hidup sampai wafat, tidak ada perayaan maulid nabi.
Barulah saat masa Khulafaur Rasyidin, tepatnya masa kepemimpinan Sayyidina Umar bin Khattab, umat Islam mulai memikirkan tentang perayaan hari lahir Rasulullah, sebagaimana ditulis islami.co.
Baca Juga: Dalam Memperingati Maulid Nabi, Pahami Juga Sejarah Penamaan Muhammad Berikut Ini
Tetapi sebab saat itu masih ada perdebatan mengenai waktu kelahiran Rasulullah, apakah 12 Rabi’ul Awal ataukah 9 Rabi’ul Awal, maka para umat Islam zaman itu belum memutuskan gelaran perayaan maulid.
Kemudian memasuki Dinasti Fatimiyah, maulid nabi mulai dirayakan terutama oleh kalangan Syiah dan Sunni.
Dikutip dari NU Online, KH Said Aqil Siroj menjelaskan sosok Syiah yang memulainya bernama Al-Muiz. Sementara sosok Sunni yang memperingati maulid bernama Syamsud Daulah.
Baca Juga: Masuk Bulan Kelahiran Nabi, Ini Pendapat Gus Baha Soal Perayaan Maulid
Meski begitu, perayaan maulid nabi digelar secara besar-besaran baru muncul pada masa Dinasti Abbasiyah, tepatnya digawangi oleh sosok Salahuddin Al-Ayyubi.