lalu orang itu berkata, “Wahai Muhammad, berilah aku sebagian dari harta yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepadamu!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak marah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menoleh dan menyuruh kepada para sahabatnya agar memberikan sesuatu kepada orang ini.
Kisah lain datang dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang pernah tinggal dan membantu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selama 10 tahun, baik dalam perjalanan maupun ketika di rumah. Anas radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selama 10 tahun tidak pernah mengatakan ‘Uh’ kepadanya.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga tidak pernah menyalahkan Anas radhiyallahu ‘anhu terhadap apa yang dilakukan, dengan mengatakan, “Kenapa engkau melakukan ini?” atau terhadap apa yang tidak dilakukan, dengan mengatakan, “Kenapa engkau tinggalkan?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memukul siapapun dengan tangan beliau, meskipun seorang pembantu kecuali dalam kondisi jihad fi sabilillah.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga tidak pernah melakukan aksi pembalasan terhadap semua perlakuan buruk yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam alamai kecuali jika perlakuan buruk tersebut sudah masuk kategori pelanggaran terhadap apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala , maka saat itu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan pembalasan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala .
Betapa tinggi serta mulia akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَ إِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. al-Qalam: 4)
Kaum Muslimin, rahimakumullah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam orang yang paling agung, paling mulia dan paling luhur akhlaknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan perbuatan nista, tidak pernah mencela dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah tipe orang yang suka malaknat.