Di Balik No Bra Day: Mengenakan Bra atau Tidak, Tidak Ada Hubungannya dengan Kanker Payudara

13 Oktober 2020, 14:09 WIB
Ilustrasi Hari Tanpa Bra Sedunia atau No Bra Day. /Pixabay

Rembang Bicara - Sejak tahun 2011, masyarakat seluruh dunia memperingati 13 Oktober sebagai hari tanpa BH atau yang jamak dikenal dengan No Bray Day.

No Bra Day konon diperingati sebagai bentuk kampanye tentang kesadaran terhadap kanker payudara. Dalam satu hari di tanggal 13 Oktober, perempuan di seluruh dunia menghabiskan sehari penuh tanpa bra. Karena masih banyak yang percaya bahwa secara rutin melepas bra bisa mengurangi risiko kanker payudara, khususnya pada bra yang berkawat. 

Kendati sarat akan pesan positif (yakni kampanye kepedulian kanker payudara), nyatanya peringatan No Bra Day disangkal oleh berbagai kalangan, dengan beberapa alasan sebagai berikut:

Pertama, asal-usul atau unsur historisitas dari No Bra Day tidak jelas, sehingga tidak diakui secara resmi oleh WHO. Lain halnya dengan Breast Cancer Awarness Month yang memang sudah tercatat sebagai bulan kepedulian kanker internasional.

Baca Juga: Ini Penjelasan Kominfo Terkait Munculnya Lintang Kemukus yang Sempat Gegerkan Warga

Kedua, momen No Bray Day dianggap hanya sebagai momen aji mumpung bagi segelintir kelompok agar mereka punya dalih untuk tidak mengenakan pakaian dalam tersebut. 

Lebih dari itu, No Bra Day dianggap tidak memiliki efek apapun dalam wacana meningkatkan kesadaran perihal kanker payudara. Sebab, belakangan, narasi yang dibangun dalam kampanye No Bra Day terindikasi memuat pesan-pesan kontroversial.

Mengenai hal tersebut, Jean Sachs, CEO Living Beyond Breast Cancer secara tegas mengatakan bahwa No Bra Day sama sekali tidak ada hubungannya dengan mengenakan bra atau tidak.

"Ini menyinggung. Maksud saya, kanker payudara adalah penyakit yang mengancam jiwa. Ini tidak ada hubungannya dengan memakai bra atau tidak memakai bra," terang Jean saat diwawancarai oleh Mashable.

Baca Juga: Cerita Manis Mbappe Seusai Laga Prancis Vs Portugal

Sebab, jika merujuk pada laporan Scientific American, tidak ada data yang valid untuk mendukung teori bra merupakan salah satu elemen pemicu kanker payudara. Apalagi faktanya, kanker payudara tidak hanya menyerang perempuan, tapi laki-laki pun juga berpotensi mengidap kanker payudara, dengan risiko yang sama besar dengan perempuan.

Dengan begitu, teori bahwa bra bisa menyebabkan kanker payudara gugur di sini. 

Ditambah lagi dengan keterangan dari pakar-pakar kanker, bahwa manfaat melepas bra sebenarnya adalah melancarkan peredaran darah, dan (lagi-lagi) tidak ada hubungannya dengan kanker.***

Editor: Aly Reza

Sumber: Mashable

Tags

Terkini

Terpopuler