Israel dan Sudan Menjalin Kerja Sama, Pejuang Palestina: Pengkhianatan Terhadap Perjuangan Palestina

24 Oktober 2020, 14:51 WIB
Bendera Sudan (kiri) dan Israel(kanan). /Al Monitor/

Rembang Bicara – Setelah dua negara arab, yakni Uni Emirat Arab dan Bahrain, mengesampingkan ketegangan dengan Israel lewat pembentukan kerja sama baru, kini tindakan yang sama dilakukan oleh pemerintah Sudan.

Hal tersebut secara resmi disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, lewat penyebutannya sebagai ‘era beru’ dan ‘era kedamaian sejati’.

“Ini adalah era baru. Era kedamaian sejati. Perdamaian yang berkembang dengan negara-negara Arab lainnya - tiga di antaranya dalam beberapa pekan terakhir, ” ujarnya sebagaimana diwartakan Reuters pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin: Indonesia Memang Tukang Menstempel Produk-produk Halal

Dengan sangat bangga, Netanyahu mengatakan tiga prinsip Liga Arab yang berbunyi "Tidak ada perdamaian dengan Israel, tidak ada pengakuan atas Israel, dan tidak ada negosiasi dengan Israel” hari ini sudah tidak berlaku di Sudan.

“Sedangkan hari ini Khartoum mengatakan - ya untuk perdamaian dengan Israel, ya untuk pengakuan Israel dan normalisasi dengan Israel,” kata Netanyahu.

Di lain pihak, Palestina merespon keputusan Sudan tersebut dengan kekecewaan yang sangat keras. Bahkan Palestina sangat mengecam sikap tersebut karena berarti meninggalkan tuntutan lama agar Israel menyerahkan tanah untuk negara Palestina.

Baca Juga: Dianggap Hina NU, Gus Nur Ditangkap Bareskrim

"Kepresidenan Palestina menekankan kecamannya dan penolakannya terhadap normalisasi hubungan dengan negara pendudukan Israel, yang menempati tanah Palestina," kata sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Pernyataan senada juga disampaikan Wasel Abu Youssef, anggota senior dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Abbas.

Abu Youssef secara tegas menyebut langkah Sudan ini sebagai " tusukan baru di belakang rakyat Palestina dan pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina yang adil".

Baca Juga: Viral! 100 Porsi Makanan Gratis Setiap Hari di Surabaya

Komentar penuh amarah juga dikeluarkan kelompok Islam Hamas lewat juru bicara mereka, Fawzi Barhoum. Menurutnya, Sudan telah melangkah di jalan yang salah, karena sama halnya merestui kejahatan berkembang.

"Sudan bergabung dengan negara lain dalam normalisasi hubungan dengan pendudukan Israel akan mendorong musuh Zionis untuk melakukan lebih banyak kejahatan dan lebih banyak pelanggaran terhadap rakyat Palestina," kata Barhoum.

Baca Juga: Gaza Kembali Mencekam Setelah Terdengar Ledakan Besar

Sebelumnya diketahui, pengumuman kesepakatan yang diperantarai AS antara Israel dan negara Arab ketiga tersebut datang kurang dari dua minggu sebelum Presiden Donald Trump menghadapi para pemilih dalam pemilihan.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler