Panas, Protes atas Sikap Macron Semakin Meluas di Beberapa Negara

31 Oktober 2020, 11:38 WIB
Warga Iran Melakukan Aksi Protes /The Guardian

Rembang Bicara – Sensitivitas yang meningkat di kalangan umat Islam di banyak negara atas keberadaan karikatur Nabi Muhammad di Prancis dan sikap Presiden Emmanuel Macron yang dianggap mendiskreditkan Islam semakin panas.

Baca Juga: Heboh, Patung Donald Trump di Berlin Dipindahkan ke Tempat Sampah

Di Prancis, tepatnya Nice, aksi tersebut menyebabkan kerusuhan yang membuat Macron harus mengerahkan ribuan tentara. Sejak itu, Prancis berada pada tingkat siaga keamanan tertinggi.

Baca Juga: Siapa Emmanuel Macron? Berikut Profil Singkat Presiden Prancis yang Dikecam karena Hina Islam

Tidak hanya di Prancis, di beberapa negara seperti Iran, India, Lebanon, dan Somalia aksi serupa berlangsung secara massif.

Puluhan ribu Muslim di Pakistan, Bangladesh, dan wilayah Palestina juga turut menggelar protes anti-Prancis setelah salat Jumat, 30 Oktober 2020, sebagaimana laporan dari Reuters.

Baca Juga: Tanggapi Gaduh Karikatur Nabi, Pendeta Menilai Macron Justru Menghina Agamanya Sendiri

Di Islamabad, polisi sampai menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa yang menerobos blokade keamanan dalam upaya berdemonstrasi di kedutaan Prancis.

Kemarahan juga terjadi di Bangladesh saat demonstran di ibu kota Dhaka meneriakkan "Boikot produk Prancis" dan membawa spanduk yang menyebut Macron "teroris terbesar di dunia". Tidak hanya itu, beberapa patung presiden Prancis pun dibakar.

Baca Juga: Soal Polemik Pernyataan Macron, Ketua Komunitas Muslim Terbesar di Rusia: Anda Memicu Terorisme

"Macron memimpin Islamofobia," kata pengunjuk rasa Dhaka, Akramul Haq. “Dunia Muslim tidak akan membiarkan hal ini sia-sia. Kami akan bangkit dan berdiri dalam solidaritas melawannya, “ lanjutnya.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler