Tanggapi Gaduh Karikatur Nabi, Pendeta Menilai Macron Justru Menghina Agamanya Sendiri

- 30 Oktober 2020, 22:22 WIB
Tangkapan layar karikatur Erdogan yang diterbitkan majalah Charlie Hebdo
Tangkapan layar karikatur Erdogan yang diterbitkan majalah Charlie Hebdo /Charlie Hebdo via France24

Rembang Bicara – Setelah ramai mendengar banyak komentar dari para pemimpin dan tokoh yang berlatar belakang Muslim, kali ini muncul tokoh non-Muslim yang turut berkomentar atas pernyataan Macron yang dinilai mendiskreditkan Islam.

Dalam unggahan akun YouTube Jeda Nulis milik tokoh muda Muslim Indonesia bernama Habib Husein Ja’far Hadar, seorang tokoh pendeta Kristiani bernama Pdt. Yerry Pattinasarany turut angkat bicara soal kisruh yang dimotori oleh keberadaan karikatur Nabi Muhammad di Prancis tersebut.

Baca Juga: Mengecam Penggambaran Karikatur Nabi Muhammad, MUI Imbau Umat Islam untuk Boikot Produk Prancis

Menurut Pdt. Yerry, tindakan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sangat tidak patut dan justru tidak hanya melecehkan Islam saja, melainkan juga agama Kristen yang dianutnya.

“Tdiak pernah ada sebuah arahan atau tuntunan dari firman Tuhan, al-Kitab, untuk melemparkan sebuah statement penghinaan kepada siapa pun,” katanya dalam video yang dibagikan pada Sabtu, 30 Oktober 2020 tersebut.

Baca Juga: Turut Geram dengan Macron, AHY ‘Anak SBY’ Dorong Pemanggilan Dubes Prancis

Pdt. Yerry melanjutkan dalam ajaran Kristen tidak pernah diperbolehkan melempar statement negatif kepada siapa pun. Justru umat Kristen harus mampu menghargai perasaan orang lain dan menaruh rasa hormat.

“Jadi apa yang dilontarkan oleh pemimpin negara ini tidak merepresentatifkan kebenaran yang absolit. Bahkan tuh, dalam tanda kutip, sedikit menghina. Menghina kebenaran itu. Iya menghina agamanya sendiri,” lanjutnya.

Baca Juga: Tunjukkan Kemarahan atas Pernyataan Macron, Arie Untung Buang Tas Seharga Puluhan Juta

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x