Network
Rembang Bicara – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menulis tweet solidaritas yang ditujukan kepada Prancis setelah serangan keras di Nice yang menewaskan tiga orang.
Dalam serangan tersebut, Polisi menangkap penyerang, dan membawanya ke rumah sakit, karena dia menderita luka tembak.
Baca Juga: Kecam Pernyataan Macron, Presiden Jokowi: Terorisme Tidak Ada Hubungannya dengan Agama
Ketiga korban yang meninggal di antaranya adalah seorang wanita yang tenggorokannya dipotong di dalam gedung; wanita satu lagi yang meninggal karena luka-lukanya; dan seorang pria berusia 45 tahun, sipir gereja, yang menderita luka tikam.
"Hati kami bersama rakyat Prancis. Amerika bersama sekutu tertua kami dalam perang ini. Serangan teroris Islam radikal ini harus segera dihentikan," kata Trump di Twitter pribadinya.
Baca Juga: Tanggapi Gaduh Karikatur Nabi, Pendeta Menilai Macron Justru Menghina Agamanya Sendiri
Trump mengatakan bahwa sikap Prancis terhadap kelompok Islam radikal sangat rasional, karena semua negara pasti akan melakukan hal yang sama.
"Tidak ada negara, Prancis, atau lainnya yang dapat bertahan lama dengannya!," lanjutnya sebagaimana ditulis oleh Anadolu Agency pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Baca Juga: Turut Geram dengan Macron, AHY ‘Anak SBY’ Dorong Pemanggilan Dubes Prancis
Selain itu, Penasihat Keamanan Nasional Trump Robert O'Brien menyampaikan simpatinya atas serangan mengerikan tersebut.
"Doa kami bersama keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang terbunuh atau terluka dalam serangan teroris yang mengerikan hari ini.
Baca Juga: Soal Polemik Pernyataan Macron, Ketua Komunitas Muslim Terbesar di Rusia: Anda Memicu Terorisme
Kami mendukung Prancis dalam perang melawan terorisme dan ekstremisme Islam radikal," kata O'Brien.***
