Network
Rembang Bicara - Manusia merupakan makhluk sosial yang menunjukkan bahwa, manusia tidak bisa hidup sendirian. Mereka membutuhkan orang lain dan berinteraksi dengan orang sekitarnya. Hubungan yang dijalani pun beragam. Mulai dari keluarga, pertemanan, hingga pasangan. Setiap hubungan sudah idealnya bersifat dua arah untuk saling membantu dan saling menghargai. Namun, tidak semua hubungan berjalan dengan semestinya atau tidak sehat.
Hubungan yang tidak sehat itu biasa disebut toxic relationship. Kondisi ini tidak bisa dianggap sebagai suatu hal yang sepele. Karena toxic relationship bisa berdampak buruk hingga ke kesehatan kita.
Toxic relationship atau hubungan beracun adalah istilah untuk menggambarkan suatu hubungan tidak sehat. Hubungan ini dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang. Hubungan ini tidak hanya terjadi pada sepasang kekasih, tapi juga dalam lingkungan teman dan bahkan keluarga.
Baca Juga: Cerita Perjalanan Cinta Sule dan DJ Nathalie Holscher
Sayangnya, banyak sekali orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang berada dalam toxic relationship. Dalam hubungan ini salah satu pihak merasa tertekan dan inilah yang tidak boleh dibiarkan. Mengapa demikian? Selain menurunkan harga diri salah satu pihak, seseorang yang terjebak dalam toxic relationship akan mengalami gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi.
Tanda sebuah hubungan sudah masuk dalam toxic relationship adalah dimulai dari selalu dikontrol oleh pasangan. Pasanganmu akan memaksakan kehendak terhadap apa saja yang dijalani oleh salah satu pihak. Apapun yang dilakukan semuanya harus berdasarkan persetujuan dari pasangan.
Pasanganmu juga dengan sangat lihai membuatmu mau mengikuti keinginannya seperti melakukan hal tersebut dengan alasan cinta kepadamu. Padahal dengan kondisi ini pasangan sama saja selalu mencurigai dan mengekangmu dan tidak memiliki kepercayaan kepadamu.
Tanda-tanda toxic relationship selanjutnya adalah tidak mendapat hubungan dan sulit untuk menjadi diri sendiri. Hubungan yang sehat adalah apabila kedua pihak saling memberi dukungan.
Baca Juga: Menyelami Dimensi Esoterik dari Dialog Film Rayya: Cahaya di Atas Cahaya (2012)
