Rembang Bicara -  Masker kain terbukti efektif dalam mencegah penyebaran virus corona, demikian hasil dari penelitian yang baru saja dilakukan oleh Universitas Cambridge dan Universitas.

Sebagian besar kain yang biasa digunakan untuk masker wajah non-klinis, efektif dalam menyaring partikel ultrafine yang mungkin mengandung virus seperti SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Melansir dari laman ANTARA NEWS, para peneliti menguji semua sampel mulai dari kaus dan kaus kaki hingga jeans dan tas vakum untuk mengungkap jenis bahan masker mana yang paling efektif dalam menyaring partikel dengan kecepatan tinggi.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Drama Korea Bertema Musim Gugur yang Menghangatkan Hati

Bagaimana mereka bekerja jika seseorang batuk atau bernapas dengan berat saat menggunakan masker.

Mereka juga memeriksa efektivitas N95 dan masker bedah, yang biasa dipakai oleh profesional perawatan kesehatan.

Masker N95 terbukti sangat efektif, namun kantong vakum HEPA yang dapat digunakan kembali sebenarnya melebihi kinerja N95 dalam beberapa pengujian.

Baca Juga: Hari Ini BKN Umumkan Hasil Seleksi CPNS 2019, Peserta yang Lolos Siapkan Dokumen Berikut

Saat melihat masker kain buatan sendiri, peneliti menemukan bahwa secara umum, masker yang dibuat dari beberapa lapisan kain paling efektif.

Selain itu, menggabungkan interfacing atau teknik yang digunakan untuk menguatkan kerah, ternyata lebih efektif meskipun lebih sulit untuk bernapas.

Para peneliti juga menguji seberapa efektif masker kain saat lembab dan setelah dicuci. Mereka menemukan bahwa masker kain bekerja dengan baik saat lembab dan juga bekerja dengan cukup baik setelah satu siklus pencucian.

Baca Juga: Simak Cara Lengkap Login sscn.bkn.go.id untuk Cek Lolos Seleksi CPNS 2019

Penulis utama penelitian, Eugenia O'Kelly mengatakan masker kain telah menjadi kebutuhan baru bagi banyak orang sejak awal pandemi Covid-19, terlebih saat persediaan masker N95 dan masker medis lain begitu terbatas sehingga mulai banyak yang membuat masker sendiri.

"Sebagai seorang insinyur, saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang mereka, seberapa baik bahan yang berbeda bekerja dalam kondisi yang berbeda, dan apa yang membuat kesesuaian yang paling efektif," kata O'Kelly.

O'Kelly mengatakan bahwa bahan denim cukup efektif dalam memblokir partikel virus tetapi sulit untuk bernapas.

Baca Juga: Cara Cek Online Daftar Penerima Banpres UMKM Rp 2,4 Juta di BRI Cuma Pakai KTP, Ini Linknya

"Jadi, mungkin bukan ide yang baik untuk membuat masker dari celana jeans la ma. Masker N95 jauh lebih mudah dihirup daripada kombinasi kain apa pun dengan tingkat filtrasi yang serupa," ujar O'Kelly.

Menurut O'Kelly, masker kain yang semakin populer digunakan oleh masyarakat belum menemukan bahan yang tepat seperti keseimbangan antara efektif dan nyaman untuk bernapas masih menjadi masalah.

Dimana para peneliti juga perlu mengetahui bahwa bahan tersebut tidak membuat pengguna berisiko menghirup serat yang bisa berbahaya.

"Kami telah menunjukkan bahwa dalam situasi darurat di mana masker N95 tidak tersedia, seperti pada hari-hari awal pandemi ini, masker kain secara mengejutkan efektif dalam menyaring partikel yang mungkin mengandung virus, bahkan pada kecepatan tinggi," lanjutnya.***