“3 kelebihan Jack Brown dibanding striker2 lain Timnas U-19 saat ini :
- Mencari ruang kosong
- Penempatan posisi
- Efektivitas tendangan,” cuitnya sesaat setelah laga selesai.
Baca Juga: 'Fergie Time' Warnai Kemenangan Manchester United atas Newcastle
Namun, tampaknya mayoritas pengguna Twitter menyoroti Brown dari segi proses yang ia jalani sepanjang bergabung dengan skuat asuhan Shin-tae Yong.
Tidak ada yang menyangka pemain satu ini bakal menjadi kunci dan menunjukkan aksi-aksi magisnya.
Pasalnya saat awal mendarat di Indonesia pada Januari 2020, pemain berdarah Indonesia dari sang ibu tersebut sempat frustasi.
Barangkali ini yang dimaksud pepatah ‘Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang’. Brown tidak bergeming sedikit pun meski ia belum sepenuhnya menjadi pilihan utama pelatih Garuda Muda.
Melihat rentetan prosesnya, tak ayal banyak yang menganggap Jack Brown ini bakal menunjukkan tentang pentingnya semangat juang.
Baca Juga: Sinau dari Lapangan Hijau: Melihat Gigi Tua Buffon
Alih-alih langsung terpilih sebab ia dianggap sudah mumpuni berkat kesuksesannya di dalam akademi Manchester United, justru Brown memulai segalanya dari bawah.
Dibanding pemain lainnya, Brown bisa disebut anak kemarin sore. Tetapi beruntung, Shin-tae Yong memiliki jiwa pelatih anti anak emas.