Network
Rembang Bicara - Belakangan ini, narasi mengenai revolusi akhlak memang tengah santer terdengar di telinga publik. Namun, masih belum banyak yang tahu, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan revolusi akhlak itu?
Untuk itu KH. Abdul Qoyyum Manshur (pengasuh PP. An-Nur, Lasem) yang masih merupakan cucu salah satu pendiri NU, KH. Cholil Masyhuri angkat bicara.
Melalui video yang diunggah di kanal YouTube MGQ pada Minggu, 22 November 2020, ulama asli Lasem itu menguraikan definisi revolusi akhlak dengan merujuk dari berbagai rujukan kitab-kitab karya ulama-ulama terkemuka.
“Revolusi akhlak adalah bagaimana manusia mendekatkan dan mendidik manusia agar mendapatkan saluran kemurahan, taufik dan hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mengembalikan manusia pada kesempurnaan nalurinya dan fitrahnya," terangnya mengutip pendapat dari Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin.
Baca Juga: Mantap! Presiden Jokowi Tetapkan 9 November 2020 Sebagai Hari Libur Nasional
Ia kemudian memaparkan mengenai tujuan dari revolusi akhlak yang tidak lain adalah untuk mengembalikan akhlak manusia kepada akhlak Nabi.
“Revolusi akhlak hendaknya ditujukan untuk mengembalikan akhlak manusia pada akhlak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan mengembalikan akhlak manusia pada akhlakul Qur’an. Akhlakul Qur’an ialah akhlak Rasulullah SAW," jelasnya.
Selanjutnya ia menjelaskan, bahwa revolusi akhlak bisa dicapai melalui bimbingan para ulama, psikolog-psikolog Tasawuf dan para ahli Tahdzibun Nufus, yaitu para ahli yang mendidik jiwa manusia.
Perihal aktualisasi dari revolusi akhlak, Gus Qoyyum lalu mengutip pendapat dari Abu Mansur Al Maturidi dalam kitabnya yang berjudul Ta’wilat Ahl Al-Sunnah.
