Bisakah Literasi Menunjang Prestasi PSSI? (Resensi Buku 'Merawat Sepakbola Indonesia')

- 4 Oktober 2020, 11:37 WIB
Buku garapan Fajar Junaedi, dkk.
Buku garapan Fajar Junaedi, dkk. //fandom.id/

Baca Juga: Mengabadikan Sepak Bola (Resensi Buku 'Sepak Bola Tak Pernah Mati' Karya Miftakhul F.S.)

Pada dasarnya, buku yang menghimpun 21 artikel ini tidak jauh beda dengan buku-buku sepak bola lainnya. Hanya saja keterlibatan kampus terkemuka di Yogyakarta sebagai partner kepenulisan menjadi faktor pembeda yang paling berpengaruh. UMY secara serius memberikan sumbangsih nyata. Tidak hanya pada sektor penerbitan, melainkan juga pemikiran yang termanifestasikan lewat tulisan bernas dari para akademisinya.

Meski demikian, kontributor buku ini tidak hanya dari UMY semata. Ada Nashiruddin Albani, mahasiswa UPN Yogyakarta, yang menulis ‘Inkonsistensi Peraturan Sepakbola Indonesia’; Khalid Syihabuddin, mahasiswa UGM, dengan judul tulisan ‘Sepakbola di Tanah Porodisa’; Muhammad Nastain, dosen Universitas Mercu Buana Yogyakarta, lewat tulisan ilmiah berjudul ‘Neotribalisme Suporter Sepakbola Indonesia; dan para penulis lainnya.

Dalam setiap artikel, nyata sekali para kontributor menyajikan ulasan indeep dalam memahami suatu fenomena. Misalkan, Andhika Gilang dalam tulisannya berjudul Seta Nurdiyantara Hanya Ingin Bermain Sepakbola, menempuh penulisan display yang berisi cerita coach Seto.

Dalam hal ini, Gilang berposisi sebagai notulen yang mencatat, mendengar, dan menyuguhkan isi tutur bicara coach Seto saat diwawancarai. Pilihan Gilang tersebut, menurut analisis interpretatif, pada dasarnya hendak memberi gambaran kepada pencinta sepak bola untuk melihat pelaku sepak bola secara total, bukan parsial.

Selain itu, lewat analisis kritis, para kontributor mampu menangkap makna tersembunyi di balik suatu fenomena yang barangkali oleh banyak orang dipandang sekadar perilaku biasa. Hal tersebut ditopang oleh keyakinan para kontributor, bahwa banyak hal dalam kehidupan yang memiliki sangkut paut dengan sepak bola, mulai dari sejarah, budaya, ekonomi, politik, sampai komunikasi massa. Semisal di lapangan sejarah, apa yang menarik dalam buku ini tentu saja tulisan dari Dr. Fajar Junaedi tentang kontribusi Muhammadiyah dalam persepakbolaan nasional.

Baca Juga: Sinau dari Lapangan Hijau: Melihat Gigi Tua Buffon

Lewat judul ‘PS HW dan Jejak Muhammadiyah dalam Sepakbola Indonesia’, dosen UMY yang sudah menulis banyak buku tentang sepak bola tersebut secara holistis menampilkan landscape persepakbolaan Muhammadiyah dari masa ke masa melalui pendekatan kesejarahan yang valid.

Mas Jun –begitu ia dipanggil– tentu saja menempuh analisis arkeologis. Ia berkontribusi besar memberikan data-data dokumentatif, mulai dari majalah Suara Muhammadiyah tahun 1931 sampai peristiwa penjalinan kerja sama antara institusi berhaluan Muhammadiyah dengan klub sepak bola yang ada di D.I.Yogyakarta. Dari artikel ini, sederhananya, kita akan memahami tentang betapa sepak bola juga memiliki nilai spiritual yang penting dalam memelihara sosial.

Komposisi kontributor yang biasa memadukan antara ilmu pengetahuan olahraga, statistika, dan teori ilmiah tersebutlah yang menyebabkan buku ini valuable bagi pembaca. Uniknya, walaupun isi tulisan yang disampaikan sangat syarat akan tradisi keilmuan, tetapi bahasa yang digunakan renyah dan mudah dicerna.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x