Network
Kasihan juga, mereka kan juga dapet deadline dari para pemilik perusahaan. Maklum saja kalau sitem pengambilan keputusannya gebutan gitu. Ha wong dikejar setoran atau uang bulanan dari ibu kos saja kita kalang kabut, kok. Apalagi ini, para pemilik perusahaan, Men.
Mangkanya, DPR mempercepat rapat paripurna tersebut dari yang semula terjadwal Kamis (8/10), maju empat hari jadi Senin (5/10). Nggak hanya itu, Lur. DPR juga mempercepat masa reses, yaitu pada hari ini, Selasa (6/10), dari yang awalnya diagendakan pada Jumat (9/10).
Nah, dengan begitu, kita memang yang harus lebih bisa memahami posisi DPR, tidak perlu nuntut balik agar mereka mau mengerti juga penderitaan rakyat kecil macam kita. Sebab mereka toh sudah tidak punya nurani, tak bakal sudi menengok ke bawah.
Atau dalam ungkapan Jawa, mereka-mereka ini papate wis ucul (empat hal utamanya sudah lepas). Yaitu matanya yang sudah tidak digunakana untuk melihat penderitaan rakyat kecil, telinganya yang tuli tidak bisa mendengar aspirasi dan jeritan liris rakyat kecil, mulutnya yang mencla-mencle, dan hidungnya yang sudah tidak berfungsi untuk menghidu keringat rakyat jelata, bisanya cuma untuk mengendus bau-bau uang dan kepentingan.
